Hardiknas 2024, Jokowi: Semoga Semangat Memajukan Pendidikan Terus Berkobar

Oleh Gin gin Tigin Ginulur - fakta.com
02 Mei 2024 13:52 WIB
Presiden Joko Widodo.

FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di akun Instagram @jokowi, Kamis (2/5/2024).

Dia berharap, semangat dalam memajukan pendidikan terus berkobar dalam setiap inisiatif dan teknologi yang dikembangkan.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga semangat memajukan pendidikan terus berkobar dalam setiap inisiatif dan teknologi yang kita kembangkan,” tulis Presiden Jokowi, Kamis (2/5/24).

Presiden Jokowi menyampaikan, dari zaman Ki Hajar Dewantara hingga era digital saat ini pendidikan terus berkembang dan adaptif.

"Dari zaman Ki Hajar Dewantara hingga era digital saat ini, pendidikan terus berkembang & adaptif," tulisnya lagi.

Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei. Penetapan tanggal 2 Mei sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional itu berdasarkan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Tanggal 2 Mei merupakan kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Dia dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Mengutip Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ki Hadjar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Pria yang bernama asli R. M. Soewardi Soerjaningrat merupakan cucu dari Paku Alam III.

Terlahir dari keluarga bangsawan, Ki Hadjar Dewantara berkesempatan untuk mengenyam pendidikan ELS (Europeesche Lagere School) atau sekolah rendah untuk anak-anak Eropa.

Hakim Konstitusi Arief Murka: Ini KPU Sejak Pilpres Tak Serius!

Kemudian, dia masuk ke Sekolah Kedokteran Jawa (School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen). Sayangnya, kondisi kesehatannya membuatnya tidak tamat sekolah.

Ki Hadjar Dewantara terjun ke dunia jurnalisme dan pernah bekerja di beberapa media, seperti Tjahaja Timoer, Poesara, dan Oetoesan Hindia. Tulisan-tulisannya kerap mengkritik penjajah, terutama kebijakan pendidikan yang diskriminatif.

Ki Hadjar Dewantara pun diasingkan ke Belanda bersama Douwes Dekker dan dr Tjipto Mangunkusumo. Ketiganya ini kemudian dikenal sebagai Tiga Serangkai.

Sekembalinya dari Belanda, dia mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 1922. Sekolah ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat pribumi.

Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan nasional pada 1950. Kemudian, pada 1959, dia wafat.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//