96 Negara jadi 'Pasien' IMF, 32 di Antaranya Kritis

Oleh Andry Winanto - fakta.com
22 Desember 2023 15:33 WIB
Logo IMF. (Dokumen IMF)

FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa ketidakstabilan ekonomi global membawa dampak signifikan terhadap beberapa negara. Presiden menceritakan, saat bertemu dengan Managing Director IMF, Kristalina Georgieva, didapati informasi 96 negara telah menjadi ‘pasien’ IMF.

“Anggota ADB (Asian Development Bank/Bank Pembangunan Asia) 57 negara (yang menjadi pasien). Sebanyak 32 negara kondisi keuangan fiskalnya juga sangat berat,” ujarnya dalam agenda Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta pada Jumat (22/12/2023).

Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan sinergi demi memperkuat daya tahan ekonomi nasional. Terlebih sejumlah indikator makro tetap menunjukan daya tahan yang kuat (resilient) dari dampak rambatan global.

“Memasuki tahun 2024 ini, kita tidak punya alasan untuk tidak optimistis. Tahun 2024 saya namai dengan tahun yang penuh optimisme,” katanya.

Sri Mulyani Suarakan Posisi ASEAN di Forum IMF-Bank Dunia

Kepala negara menjelaskan, keyakinan tinggi itu didasarkan pada dua hal. Pertama adalah faktor ekonomi yang berdaya tahan.

“Ekonomi kita tahun ini tumbuh rata-rata 5%, jauh lebih tinggi dari global yang hanya 2,9%. Lalu inflasi yang harus kita syukuri karena bisa berada di angka 2,8%. Banyak negara yang sulit menjaga inflasi. Malah rata-rata global adalah sebesar 7,2%,” ucap Jokowi.

Kemudian, penyerapan tenaga kerja naik sebanyak 4,5 juta orang di Agustus 2023 dari Agustus 2023. Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur masih tetap ekspansif di level 51,7 di November 2023.

“Neraca perdagangan juga tetap surplus selama 43 bulan berturut-turut,” kata Jokowi menambahkan.

Riset IMF: Setiap Harga Minyak Naik 10%, Ekonomi Tergerus 0,15%

Kedua adalah optimisme yang didukung oleh faktor politik. Presiden mengungkapkan jika tidak ada yang perlu dikhawatirkan jelang pemilu 2024. Dia menjamin stabilitas di seluruh wilayah Tanah Air tetap kondusif.

“Politiknya tetap adem-adem saja sekarang. Berbeda kalau dibandingkan dengan 2014 dan 2019 yang sangat jauh sekali. Artinya, masyarakat kita sudah dewasa dalam berpolitik,” ujar dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//