Bernilai Rp30 Triliun, Kawasan Industri Pupuk Fakfak Segera Dibangun

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
24 November 2023 17:21 WIB
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Kamis (23/11/2023). (Dokumen BPMI Setpres/Kris)

FAKTA.COM, Jakarta - Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden Joko Widodo, masih berlanjut. Kali ini berupa Kawasan Industri Pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Rencana pembangunan Kawasan Industri Pupuk itu mulai berlangsung, setelah Jokowi hadir melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama. Menurut Jokowi, pembangunan kawasan industri itu agar wilayah Timur Indonesia punya industri pupuk sendiri.

"Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, tapi semuanya berada di Barat Indonesia," kata Jokowi dikutip Setkab.go.id, Jumat (24/11/2023).

Pemilihan Fakfak, kata Jokowi, bukan tanpa alasan. Menurut dia, lokasi tersebut dekat dengan sumber suplai gas dan bisa mendukung rencana pembangunan lumbung pangan di Papua.

Investasi Asing Rp1 Triliun Masuk ke Kawasan Industri Batang

Selain itu, lanjut Jokowi, kehadiran industri pupuk di Fakfak juga bisa menunjang kebutuhan di wilayah Timur lainnya seperti Maluku dan Maluku Utara. "Sebagian bisa diekspor juga karena dekat ke Australia," kata Jokowi menambahkan.

Jokowi pun berharap kawasan industri pupuk ini bisa selesai pada 2038. Proyek bernilai sekitar Rp30 triliun itu pun ditargetkan bisa memiliki kapasitas produksi 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia setiap tahun.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi menyampaikan, pasokan gas untuk Kawasan Industri Pupuk Fakfak akan dipasok dari Lapangan Gas Asap, Kido, Merah (AKM). Lapangan ini akan segera dimulai pengembangannya di wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat.

Impor Kain Melonjak, Industri Dalam Negeri Merugi

Agus memaparkan, proyek AKM sendiri dioperasikan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. (GOKPL) sebagai operator di Wilayah Kerja Kasuri yang telah memperoleh persetujuan Revisi POD 1 pada Februari 2023. Cadangan gas di lapangan ini mencapai 2,6 TSCF.

"Proyek AKM sendiri akan memproduksi cadangan gas (gross) sebesar 2.244,45 BSCF serta produksi kondensat sebesar 5,4 MMSTB. Total nilai investasi Proyek ini sebesar US$3,37 miliar," kata Agus.

Pengembangan Lapangan AKM ini diharapkan akan memberikan kontribusi secara langsung pada target produksi Nasional 1 juta barel di tahun 2030 dan penyerapan tenaga kerja lokal di Kabupaten Teluk Bintuni dan Fakfak pada masa konstruksi.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//