Bonus Demografi Mendukung Perkembangan Ekonomi Digital

Oleh Andry Winanto - fakta.com
28 November 2023 16:22 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Pexels)

FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa demografi Indonesia sangat sesuai untuk mendukung perkembangan ekonomi digital. Menurut dia, dominasi penduduk usia muda sebagai bonus demografi saat ini dianggap lebih akrab dengan teknologi informasi. 

“Demografi Indonesia sangat pas dengan digital ini karena teknologi itu sendiri identik dengan penduduk usia muda,” ujarnya dalam pertemuan Indonesia Digital Summit di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Sri Mulyani menjelaskan, pada tahun lalu diperkirakan terdapat 204 juta orang pengguna internet dari total 277 juta penduduk. Bahkan jumlah sambungan seluler yang ada saat ini mencapai 128% dari total populasi.

“Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ditopang oleh tingginya penetrasi internet,” kata dia menuturkan.

Keuangan Digital Harus Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Oleh karena itu, Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan terus berupaya memberikan payung hukum terhadap perkembangan cepat teknologi. Pasalnya, produk regulasi cenderung selalu tertinggal dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi digital.

Terbaru, pemerintah telah merilis Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) sebagai jawaban atas maraknya transaksi keuangan digital, seperti pinjaman online maupun aset digital kripto.

“Ini membawa kita kepada banyak peluang ekonomi, tetapi disisi lain ada tantangan untuk menghadirkan policy yang tepat,” ujar Sri Mulyani.

Pemimpin G20 Sepakati Perlunya Regulasi Artificial Intelligence

Mengutip informasi yang dilansir Kementerian Keuangan, diketahui bahwa sektor teknologi informasi (TI) merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam mendukung transformasi ekonomi. 

Pada APBN 2023 disebutkan sektor TI (bersama dengan infrastruktur pelayanan dasar, konektivitas, dan energi) mendapat alokasi dana sebesar Rp391,7 triliun. Angka itu tumbuh 5% jika dibandingkan periode 2022 yang sebesar Rp373,1 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//