Bos BCA: Pilpres Satu Putaran Dorong Ekonomi dan Beri Kepastian Investasi

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
22 Februari 2024 17:25 WIB
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. (Dokumen BCA)

FAKTA.COM, Jakarta - Seperti banyak pendapatan ekonom, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Jahja Setiaatmadja juga setuju bahwa Pilpres satu putaran mendorong kepastian berinvestasi. Terlebih, Indonesia telah melakukan beberapa Pilpres secara langsung dan selalu lancar.

Pernyataan tersebut disampaikan Jahja dalam siaran Youtube Solusi BCA, Kamis (22/2/2024). "Jika sudah resmi diumumkan dan kebetulan satu putaran, maka akan menolong seluruh ekonomi Indonesia. Investor jadi tidak ragu berinvestasi," kata Jahja.

Namun Jahja menilai, memang banyak nasabah dan investor BCA masih bertanya-tanya atas ketidakpastian ini. Terlebih, proses Pilpres akan dilanjutkan dengan penunjukkan menteri-menteri yang akan duduk di kabinet baru.

"Karena nanti mereka yang akan menentukan kebijakan industri ke depan. Penunjukkan menteri sangat penting juga," ucap Jahja.

BI Rate Berpotensi Turun, Bunga Kredit Belum Tentu Ikut Turun

Dengan begitu, Jahja memperkirakan, perubahan paradigma investor baru bisa terlihat di kuartal IV mendatang.

Di sisi lain, Jahja juga membuka kemungkinan BCA untuk menyesuaikan kembali rencana bisnis bank (RBB). Catatannya, "Kami akan melihat sampai Mei. Jika ada penambahan kredit yang extraordinary, maka sedikit-sedikit akan dilakukan penyesuaian. Kami akan sabar menunggu."

Jahja juga melihat jelang akhir bulan kedua tahun ini, gambaran permintaan kredit sudah cukup baik jika dibandingkan kuartal I tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, pada Maret nanti yang beriringan dengan ramadan, Jahja optimistis ekonomi semakin bergairah.

"Nanti ada tunjangan hari raya (THR) sehingga masyarakat punya kemampuan belanja barang dan jasa. Artinya supplier harus menyediakan dan tentu saja butuh kredit, sehingga kami optimistis kuartal I cukup bagus," ujar dia.

Pilpres Satu Putaran Dorong Kepastian Investasi

Jahja pun menjelaskan, tidak haram jika kredit BCA melebihi target. Hal itu pun terlihat dari pencapaian 2023 yang awalnya justru target BCA tak sampai 12%.

"Nyatanya bisa sampai 13,9%. Likuiditas cukup, modal cukup untuk menunjang perkembangan kredit," kata Jahja menambahkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//