Dalam Sepekan, Indonesia Raih Pinjaman Rp13,2 Triliun dari ADB

Oleh Andry Winanto - fakta.com
22 November 2023 16:43 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) diketahui menyalurkan bantuan senilai total US$850 juta atau setara Rp13,2 triliun (kurs Rp15.602) kepada Indonesia guna penguatan sumber daya manusia atau SDM.

Mengutip laman resmi ADB, sokongan likuiditas itu diberikan dalam dua program. Pertama adalah dukungan sektor ketenagakerjaan sebesar US$500 juta yang dipublikasikan pada 15 November 2023 yang lalu.

Disebutkan bahwa lembaga keuangan internasional ingin membantu pemerintah Indonesia dalam membangun sistem kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial yang tangguh dan responsif agar dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

“Membalikkan kemunduran pembangunan manusia dan produktivitas akibat pandemi COVID-19 adalah salah satu prioritas dalam membantu anggota negara berkembang kami,” ujar Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga.

Indonesia Raih Pinjaman Rp7,69 T dari Bank Pembangunan Asia

Kata dia, Indonesia memiliki peta jalan yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau sustainable develepment goals (SDGs).

“ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem,” tuturnya.

Diketahui jika dana US$500 dolar ini akan mendukung pembangunan 11 pusat pelatihan, penyelenggaraan program Kartu Prakerja, pelatihan 30.000 orang dalam program Guru Penggerak. Lalu, pelatihan digital pelajar, hingga orientasi masalah kemiskinan dan bantuan langsung tunai.Lalu, pelatihan digital pelajar, hingga orientasi masalah kemiskinan dan bantuan langsung tunai.

Melihat Kepemilikan Saham Indonesia di Bank Pembangunan Asia

Kedua, bantuan sebesar US$350 juta untuk mendukung program transformasi kesehatan yang dipublikasikan pada 20 November 2023. 

ADB menyatakan berkomitmen mendukung Kementerian Kesehatan Indonesia dalam melaksanakan transformasi perawatan kesehatan primer di seluruh wilayah. Ini juga termasuk langkah-langkah yang berkenaan terhadap gender dan iklim.

“Ini mendukung pelaksanaan Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia pascapandemi yang sangat penting untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia serta merespons pandemi di masa mendatang,” kata Jiro.

Secara spesifik, dijelaskan jika ADB merancang Program Dukungan Tindakan dan Transformasi Kesehatan Esensial (Supporting Essential Health Actions and Transformation/Sehat) dengan fokus ada pelayanan di puskesmas dan posyandu.

Nantinya, dana yang diterima akan digunakan dalam penyediaan mesin USG, pengentasan stunting dan malnutrisi, serta penanganan kekerasan berbasis gender.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//