Dari Target 20 Persen, Kontribusi Ekonomi Digital ke PDB Tercapai 8,7 Persen

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
07 Desember 2023 08:16 WIB
Peluncuran Buku Putih Pengembangan Ekonomi Digital. (Dokumen Kemenko Perekonomian)

FAKTA.COM, Jakarta - Kontribusi ekonomi digital terhadap produk domestik bruto (PDB), semakin terlihat nyata. Hingga 2022, nilainya telah mencapai 7,68%-8,7%.

Mengutip keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian, kontribusi ekonomi digital harus mencapai 20% terhadap PDB pada 2045. Artinya, peluang untuk menambah kontribusi terbuka lebar, mengingat masih ada waktu 23 tahun lagi.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, pengembangan ekonomi digital hingga tahun 2045 disiapkan melalui tiga fase.

Di antaranya, fase Prepare yang dimulai dengan perbaikan pondasi digital dasar guna memastikan masyarakat siap bertransformasi. Kemudiian, fase Transforms sebagai upaya percepatan transformasi guna menciptakan masyarakat dan bisnis yang cerdas.

"Serta fase Lead dengan mulai menetapkan standar dalam teknologi inovasi di masa mendatang," kata Airlangga.

Bonus Demografi Mendukung Perkembangan Ekonomi Digital

Untuk mencapai target itu, pemerintah meluncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 di Jakarta, Rabu (6/12/2023). Airlangga menyebut, buku itu menjadi agenda transformasi digital nasional.

"Sejalan dengan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang didorong Indonesia untuk menjadi satu-satunya ekosistem perjanjian perdagangan dunia yang ada di sektor digital," ujar Airlangga.

Dalam buku itu juga tertuang enam pilar utama pengembangan ekonomi digital. Mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), riset, inovasi, dan pengembangan (R&D), ekosistem bisnis, inklusi finansial, serta ekosistem regulasi.

Keuangan Digital Harus Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin menambahkan bahwa Buku Putih tersebut diharapkan mampu menjadi pijakan strategis agar Indonesia dapat lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan dinamika global.

"Kami yakin bahwa setiap rekomendasi yang terdapat dalam Buku Putih ini telah mencakup evaluasi cermat dan kami berharap implementasinya nanti dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat," ucap Rudy.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//