Ekonomi Global Sedang Tertatih, Tahun Depan Turun ke 2,9 Persen

Oleh Andry Winanto - fakta.com
11 Oktober 2023 10:35 WIB
Ilustrasi peta ekonomi dunia. (Dokumen IMF)

FAKTA.COM, Jakarta - Dana Moneter Internasional atau The International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa perekonomian global masih belum bisa lepas dari tekanan yang berlanjut.

Direktur IMF, Pierre Olivier Gourinchas mengatakan bahwa setelah sempat menunjukan tanda pemulihan yang luar biasa pascapandemi dan dampak perang di Ukraina, dunia kini dihadapkan pada persoalan pertumbuhan yang masih lambat dan tidak merata. 

“Perekonomian global sedang tertatih-tatih, tidak berlari kencang. Berdasarkan perkiraan dasar kami, pertumbuhan akan melambat dari 3,5% tahun lalu menjadi 3% tahun ini dan 2,9% tahun depan,” ujarnya dalam rangkaian agenda Annual Meeting IMF-World Bank, dikutip Rabu (11/10/2023).

IMF: Indonesia Perlu Waspadai Kondisi Ekonomi dan Keuangan Global

Pierre menjelaskan, prediksi pertumbuhan tahun depan melandai 0,1 poin dari sebelumnya sebesar 3,0%. Kata dia, level tersebut masih jauh di bawah rata-rata historis.

“Perbedaan mendasar mulai muncul. Perlambatan ini lebih parah terjadi di negara-negara maju dibandingkan negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang,” tuturnya.

Sebagai contoh dia menyebut pertumbuhan kawasan Eropa yang anjlok akibat pendekatan moneter yang lebih ketat dan krisis energi yang berdampak buruk. Di sisi lain, negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang, seperti China menghadapi tantangan yang semakin besar, sementara Brazil, India dan Rusia mengalami peningkatan.

“Berita mengenai inflasi cukup menggembirakan, namun kita belum cukup sampai di sana. Inflasi IHK terus melambat. Inflasi inti, tidak termasuk harga pangan dan energi, juga diproyeksikan menurun namun secara bertahap. Namun, secara keseluruhan, sebagian besar negara diperkirakan tidak akan kembali ke target inflasi hingga tahun 2025,” tegasnya.

Dapat Afirmasi Investment Grade dari Fitch, Ekonomi Indonesia Tetap Solid

Adapun untuk Indonesia sendiri IMF tidak melakukan penyesuaian target pertumbuhan, yaitu sebesar 5,0% di tahun ini dan tahun depan. Untuk diketahui, RI sukses menorehkan tren pertumbuhan positif dengan mencapai level growth di atas 5% dalam tujuh kuartal berturut-turut.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//