Gara-gara Rusia, Raksasa Eropa Tekor Rp1.668 Triliun

Oleh Hafidz Mukti - fakta.com
09 Agustus 2023 08:45 WIB
Dokumen dari Pexels

FAKTA.COM, Jakarta – Perusahaan-perusahaan besar Eropa merugi hingga 100 miliar euro (Rp1.668 triliun) akibat Russia menginvansi Ukraina. Bahkan, banyak perusahaan memutuskan menghentikan bisnis di negeri itu.

Melansir Financial Times, Rabu (9/8/2023), menurut survei yang dilakukan oleh Financial Times, dari 600 perusahaan yang disurvei, ada 176 yang merugi, mulai dari penjualan turun sampai usaha tutup. Sektor energi dan utility mendominasi kerugian, diikuti dengan perbankan, chemicals, industri, dan otomotif.

Hasil survei menunjukkan perusahaan Inggris, Jerman, dan Perancis mendapat paling banyak kerugian. Totalnya mencapai 20 miliar euro (Rp333,87 triliun).

Analis menilai keputusan hengkang dari Rusia untuk menahan bisa menekan potensi terus merugi daripada bertahan.

Wow, Perputaran Uang Judi Slot Satu Situs Capai Rp27 T/Tahun

“Mereka yang bertahan di Rusia bisa merugi lebih banyak,” kata seorang rekanan di perusahaan konsultan strategi global Control Risk, Nabi Abdullaev.

Abdullaev menilai keputusan cut and run menjadi strategi terbaik yang dilakukan oleh perusahaan. “Semakin cepat kamu pergi, semakin rendah kerugianmu,” kata dia.

Sektor minyak dan gas (migas) mencatatkan kerugian paling besar. Bahkan, tiga perusahaan migas (BP, Shell, dan Total Energies) membukukan kerugian senilai total 40,6 miliar euro (Rp677,76 triliun). Akan tetapi, tingginya harga energi membantu mereka untuk mencetak keuntungan senilai total 95 miliar euro (Rp1.585 triliun) pada 2022.

Sebelum pecah perang, ada 1.871 perusahaan Eropa yang beroperasi di Rusia. Kini, lebih dari setengahnya yang masih bertahan setelah Moskow menginvansi Rusia berdasarkan kompilasi data dari Kyiv School of Economics. Perusahaan-perusahaan asing yang masih bertahan di Rusia seperti UniCredit (Italia), Unilever (Inggris), dan Nestle (Swiss).

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//