Indonesia Dapat Pinjaman Lagi dari ADB, Kini Bernilai US$250 juta

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
06 Desember 2023 15:02 WIB
Ilustrasi. (Dokumen ADB)

FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia kembali mendapat pinjaman dari Asian Development Bank (ADB). Kali ini, bernilai $250 juta, termasuk $10 juta dari Dana Perwalian United Kingdom–ASEAN Catalytic Green Finance Facility (UK-AGCF).

Dalam keterangan ADB, Rabu (6/12/2023), pinjaman itu untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan banjir di Indonesia. Menurut ADB, proyek penanggulangan banjir di Jawa Bagian Utara akan mengurangi risiko banjir di daerah pesisir utara Pulau Jawa dan memperkuat ketangguhan sosioekonomi masyarakat lokal.

Dengan terus meningkatnya jumlah penduduk dan aset di daerah dataran rendah menyebabkan Indonesia, dan terutama daerah pesisir utara Pulau Jawa—koridor ekonomi yang strategis—sangat rentan terhadap banjir dan perubahan iklim.

Melalui proyek ini, ADB bertujuan mengoperasionalkan penanggulangan risiko banjir di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk-Cisanggarung (CimanCis) di Jawa Barat dan Seluna, Jawa Tengah. Proyek ini akan membantu mengurangi risiko banjir terhadap 485.000 penduduk, dimana 200.000 di antaranya miskin dan rentan, serta kerusakan terhadap tanaman panen dan berbagai aset.

Dalam Sepekan, Indonesia Raih Pinjaman Rp13,2 Triliun dari ADB

Proyek ini juga akan membantu mengurangi paparan pusat-pusat perekonomian terhadap risiko banjir dan gangguan lalu lintas di jalan raya utama yang menghubungkan Jakarta dengan Jawa Timur, sehingga pada akhirnya akan bermanfaat bagi perekonomian lokal dan nasional.

"Banjir mengganggu kegiatan ekonomi, memperparah ketimpangan ekonomi, dan berdampak tidak sepadan terhadap masyarakat rentan, termasuk perempuan," ujar Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga.

"ADB tetap berkomitmen memperkuat kapasitas Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dengan cara yang sensitif terhadap gender," kata Jiro menambahkan.

Proyek ini ditujukan untuk membantu pemerintah lokal dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip penanggulangan risiko banjir ke dalam rencananya dan meningkatkan ketangguhan iklim pada infrastruktur perlindungan banjir. Proyek tersebut akan memperkenalkan teknologi dan sistem canggih, teknologi berbasis satelit, sensor hidrometeorologi, serta prakiraan banjir dan sistem peringatan dini agar dapat lebih baik memprediksi dan memantau risiko banjir.

Indonesia Raih Pinjaman Rp7,69 T dari Bank Pembangunan Asia

Selain itu, proyek ini juga akan berfokus pada pemberdayaan perempuan dengan memperkuat keterampilan mereka dalam mengoperasikan sistem tersebut dan mendorong keterlibatan aktif perempuan dalam perencanaan penanggulangan risiko banjir.

ADB mengungkapkan, proyek ini juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Di antaranya, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi dan layanan dasar, serta meningkatkan ketangguhan terhadap bencana.

Adapun proyek tersebut akan mendukung pelaksanaan kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC/nationally determined contribution) yang telah diperbarui. Proyek ini juga selaras dengan Jalur 3 (memperkuat ketangguhan) dari strategi kemitraan negara ADB—dokumen yang menjabarkan strategi dan prioritas ADB untuk Indonesia 2020–2024.

Sebagai informasi, UK-ACGF memberikan pinjaman berbunga lunak guna mendukung negara berkembang anggota ADB di Asia Tenggara agar dapat bertransisi ke jalur pembangunan yang rendah karbon dan tangguh iklim. UK-ACGF adalah dana perwalian yang didirikan pada Maret 2023 di bawah AGCF, sebuah fasilitas pada Dana Infrastruktur ASEAN (AIF/ASEAN Infrastructure Fund).

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//