Indonesia Raih Pinjaman Rp7,69 T dari Bank Pembangunan Asia

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
25 September 2023 03:54 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia mendapat pinjaman dari Asian Development Bank (ADB). Nilainya US$500 juta atau setara Rp7,69 triliun (kurs JISDOR Rp15.383 per US$).

Kesepakatan itu berlangsung pada 22 September 2023. Dalam keterangannya, Senin (25/9/2023), Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga menyampaikan, pinjaman itu untuk menunjang agenda pembangunan dan prioritas reformasi Indonesia.

"Terutama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung investasi, mengurangi hambatan perdagangan, dan meningkatkan skala dunia usaha," kata Jiro.

Jiro membahas pemerintah Indonesia yang telah mengambil serangkaian tindakan untuk meningkatkan iklim investasi. Mulai dari persetujuan izin usaha telah dibuat lebih cepat melalui pembaruan pada online single-submission, pendekatan berbasis risiko yang mengintegrasikan proses-proses nasional, daerah, dan kementerian.

Melihat Kepemilikan Saham Indonesia di Bank Pembangunan Asia

Selain itu, untuk menarik lebih banyak investasi dan mendukung transisi Indonesia menuju perekonomian rendah karbon, pemerintah memperdalam reformasi. Di antaranya, mempromosikan investasi pada efisiensi energi dan menciptakan lingkungan yang mendukung lebih banyak investasi hijau.

"Investasi asing langsung untuk manufaktur baterai kendaraan listrik juga disetujui, termasuk penandatanganan lima kontrak bernilai tinggi, yang diperkirakan akan menciptakan paling sedikit 49.000 pekerjaan," ujar Jiro.

Menurut ADB, kemajuan Indonesia sudah baik dalam pemulihan dari pandemi COVID-19. Tetapi reformasi struktural yang sedang berjalan tetap diperlukan guna meningkatkan potensi pertumbuhannya dengan menstimulasi investasi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan iklim usaha, dan perdagangan.

Jiro menjelaskan, reformasi kebijakan di bawah program ini akan membantu Indonesia menarik lebih banyak investasi, termasuk dalam usaha yang hijau dan berkelanjutan, mengurangi hambatan perdagangan, serta memberdayakan usaha lokal.

Turun Tajam, Pembiayaan Utang APBN Rp198 Triliun

Pinjaman itu, lanjut Jiro, merupakan subprogram yang kedua dari tiga subprogram pada Program Daya Saing, Modernisasi Industri, dan Percepatan Perdagangan Competitiveness, Industrial Modernization, and Trade Acceleration Program (CITA) ini melanjutkan dari keberhasilan subprogram pertama yang disetujui pada Oktober 2021.

CITA sendiri sejalan dengan Visi Indonesia 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, serta merupakan bagian penting dari strategi kemitraan negara Indonesia oleh ADB, 2020–2024. Terutama jalur strategis untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ketangguhan iklim.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//