Kecelakaan Smelter Tewaskan 13 Pekerja, ITTS Harus Evaluasi Penerapan K3

Oleh Andry Winanto - fakta.com
26 Desember 2023 11:47 WIB
Dokumen IMIP

FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) disebutkan telah menerjunkan tim khusus untuk melakukan investigasi atas kecelakaan kerja di pabrik pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. 

Juru bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pemerintah melakukan koordinasi dengan ITSS dan pihak-pihak terkait dalam upaya cepat penanganan kecelakaan kerja tersebut.

“Kami mendapat laporan bahwa pascakecelakaan ini, para korban ditangani dengan baik. Kami juga berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan ke lokasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (26/12/2023).

Menurut Febri, kejadian ini harus menjadi evaluasi dari perusahaan untuk lebih baik lagi dalam pengawasan dan pengendalian terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 

“Jadi Standard Operating Procedure (SOP) benar-benar dijalankan dengan benar, termasuk yang berkaitan dengan pekerjanya dan teknologi yang digunakan,” katanya. 

Kemnaker Terjunkan Tim Usut Kecelakaan Smelter yang Menewaskan 13 Pekerja

Febri menambahkan, implementasi K3 sangat krusial untuk mencegah dan menekan angka kecelakaan kerja di sektor industri. 

“Pelaksanaan K3 harus menjadi prioritas bagi dunia usaha di Indonesia. Kami mengajak dan mendorong kepada sektor industri agar budaya K3 melekat pada setiap individu di perusahaan,” kata Febri menegaskan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan mengemukakan, jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi sebanyak 13 orang, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China.

Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas. Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang rawat jalan.

“Kami telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban,” ucap Dedy.

Kurangi Ketergantungan Impor, Smelter Titanium Rp1,3 T Berdiri di Belitung

Menurut informasi perusahaan, kecelakaan kerja mulanya disebabkan oleh tungku smelter nomor 41 yang tengah ditutup untuk operasi pemeliharaan. 

Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi. 

Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," kata Dedy mengungkapkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//