Melihat Kepemilikan Saham Indonesia di Bank Pembangunan Asia

FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia ternyata punya catatan menarik dari hubungan dengan Asian Development Bank (ADB) alias Bank Pembangunan Asia. Selain sebagai salah satu pendiri, Indonesia juga merupakan pemegang saham terbesar keenam ADB.

Mengutip keterangan Kementerian Keuangan, Kamis (27/7/2023), hubungan itu membuat Indonesia telah bekerja sama dengan ADB dalam 966 proyek. Jumlah itu setara dengan US$46,6 miliar.

Kemenkeu juga menjelaskan, saat ini kerja sama Indonesia dan ADB yang masih berlangsung bernilai US$4,1 miliar. Angka tersebut meliputi pembiayaan dengan biaya pinjaman (cost of fund) di bawah tarif pasar, hibah, bantuan teknis, pinjaman, dan investasi sektor swasta, serta pembiayaan perdagangan dan penjaminan.

Berdasarkan data ADB, Indonesia punya kepemilikan saham sebanyak 578.100 atau 5,43% dari total saham ADB. Dari jumlah itu, Indonesia mewakili 617.214 suara (4,64% dari keanggotaan total, dan 7,13% dari keanggotaan kawasan total).

Data ADB juga menunjukkan, setoran modal keseluruhan Indonesia (mengacu 31 Desember 2021) mencapai US$8,09 miliar dengan setoran modal awal US$404,62 juta.

Hingga saat ini ADB telah memberikan 820 komitmen pinjaman, hibah, dan bantuan teknis sektor publik bagi Indonesia yang seluruhnya mencapai US$42 miliar. Secara kumulatif, pinjaman dan hibah yang telah disalurkan bagi Indonesia sebesar US$34,87 miliar.

Meski Outlook Positif, Ekonomi Indonesia Melambat di Sisa Tahun Ini

ADB menjelaskan, berbagai pinjaman dan hibah tersebut dibiayai oleh sumber daya modal biasa rutin (regular ordinary capital resources) dan sumber daya modal biasa konsesi (concessional ordinary capital resources), serta dana-dana khusus lainnya.

Adapun portofolio pinjaman ADB di Indonesia yang sedang berjalan mencakup 20 pinjaman senilai US$6,78 miliar.