Menelaah Rencana Ganjar-Mahfud Bikin Infrastructure dan Maritime Fund

Oleh Andry Winanto - fakta.com
26 Desember 2023 08:03 WIB
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (Dokumen Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta - Pasangan calon presiden/wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berencana membentuk dua lembaga baru dalam visi dan misinya. Lembaga yang dimaksud adalah Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dan Indonesia Maritime Fund (IMF).

Fakta tersebut diketahui dari dokumen visi dan misi Ganjar-Mahfud yang diperoleh redaksi secara virtual.

“Penciptaan iklim investasi maritim yang kondusif, (melalui) peningkatkan alokasi anggaran dan pembiayaan bidang maritim, termasuk dengan membentuk IIF dan IMF,” demikian isi risalah tersebut, dikutip Jumat (22/12/2023).

Adapun, hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dan industri maritim sebagai pusat pertumbuhan ekonomi setempat dan antarwilayah/ kawasan.

21 Program Ganjar-Mahfud Rp2.500 Triliun

Lantas seperti apa konsep yang paling relevan untuk mendirikan IIF dan IMF versi Ganjar-Mahfud ini?

Salah satu yang bisa menjadi rujukan untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan meniru konsep terbentuknya Lembaga Dana Pengelola Dana Abadi (LPDB). Institusi pemerintah di bawah Kementerian Keuangan itu bertugas untuk mengelola investasi yang ditanam pemerintah untuk kepentingan pendidikan.

Caranya adalah pemerintah mengucurkan sejumlah dana tunai. Kemudian LPDP menginvestasikan dana ini ke berbagai instrumen investasi. Nah, imbal hasil yang didapat itu lalu digunakan untuk membiayai kebutuhan pengeluaran sesuai dengan tujuan awal.

Sebagai informasi, LPDP mulai dirintis pada 2009 oleh Sri Mulyani saat dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mahasiswa LPDP di Jepang Dapat Kuliah dari Wamenkeu Suahasil

Saat itu, pemerintah membenamkan modal awal sebesar Rp1 triliun. Kini total dana kelolaan LPDP sebesar Rp119,1 triliun. Redaksi mencatat, sejumlah besar dana itu diinvestasikan ke Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi korporasi karena dianggap mampu memberikan imbal hasil yang lebih baik.

Soal penenpatan ini, Direktur Investasi LPDP Muhammad Oriza sempat memberikan keterangan kepada awak media.

“Tahun 2021 kami return-nya sebesar 5,6% sehingga memang yield kita di atas rata-rata,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Bercermin dari LPDP, maka pendirian IIF dan IMF versi Ganjar-Mahfud bukan sebuah hal yang mustahil. Sebab, anggaran infrastruktur misalnya, yang bisa mencapai ratusan triliun setiap tahun.

APBN 2023 tercatat mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp392 triliun. Sementara untuk APBN 2024 adalah sebesar Rp423,4 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//