Modal Kuat Ekonomi Indonesia Hadapi Risiko Eksternal

Oleh Fakta.com - fakta.com
24 Mei 2023 11:27 WIB
Ilustrasi. (Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta - Daya tahan ekonomi Indonesia semakin kuat di tengah kondisi global yang menghadapi tekanan. Salah satu faktornya adalah surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) sebesar US$6,5 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, surplus NPI tersebut lebih tinggi ketimbang kuartal IV-2022 yang mencapai US$4,7 miliar. "Surplus ini mencerminkan ketahanan eksternal Indonesia. Reformasi struktural untuk mendorong investasi dan hilirisasi industri terbukti berdampak positif bagi kinerja perekonomian nasional termasuk NPI," kata Febrio, Rabu (24/5/2023).

Di sisi lain, transaksi berjalan juga mencatat surplus US$3 miliar atau 0,9% dari produk domestik bruto (PDB). Febrio menerangkan, surplus ditopang oleh neraca barang yang masih positif, didukung oleh kinerja ekspor yang cukup baik seiring permintaan dari negara mitra dagang dan juga stabilnya surplus pendapatan sekunder.

"Sementara itu, neraca jasa dan pendapatan primer dari transfer pendapatan investasi langsung dan portofolio mencatatkan defisit yang lebih rendah," ujar Febrio.

Febrio juga mengatakan, adanya surplus aliran modal yang masuk ke dalam negeri mendukung pembentukan cadangan devisa (cadev). Pada akhir Maret 2023, posisi cadev mencapai US$145,1 miliar atau setara dengan 6,2 bulan impor. 

Adapun pembayaran utang luar negeri (ULN) Pemerintah masih berada di atas standar kecukupan internasional sebesar tiga bulan impor. "Cadev ini akan terus dijaga sebagai salah satu modal untuk menjaga ketahanan Indonesia terhadap berbagai risiko eksternal ke depan," kata Febrio menambahkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//