Nilai Transaksi Indonesia-Palestina Masih Kecil, Ini Datanya

FAKTA.COM, Jakarta - Nilai perdagangan Indonesia dengan Palestina rata-rata senilai ratusan juta dolar per tahun. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini. 

Pada Rabu (15/11/2023), Pudji mengatakan ekspor Indonesia ke Palestina lebih besar daripada impor dari negara tersebut. Share ekspor ke Palestina sangat kecil daripada total ekspor ke sejumlah negara. Pada periode Januari-Oktober 2023, ekspor Indonesia ke Palestina mencapai US$2,37 juta. 

“Dari periode Januari sampai dengan Oktober 2023, share ekspor ke Palestina adalah sebesar 0,0011% terhadap total ekspor Indonesia. Jadi kecil sekali,” kata dia di Jakarta.

Sekadar informasi, total ekspor RI sampai dengan bulan kesepuluh lalu berjumlah US$214,41 miliar.

Menurut data BPS, ekspor ke Palestina mencapai US$2,81 juta pada 2018 dan meningkat jadi US$2,91 juta pada 2019. Kemudian, pada 2020, angkanya turun ke US$1,96 juta dan merosot tajam ke US$360 ribu. Nilai ekspor ke Palestina pun kemudian naik menjadi US$820 ribu pada 2022.

“Komoditas yang diperdagangkan ke Palestina adalah berbagai makanan olahan. Kemudian olahan dari sayuran, buah dan kacang, olahan dari tepung, dan bahan kimia organik," kata dia.

Bagaimana dengan Impor?

Sementara impor RI dari Palestina didominasi komoditas buah-buahan, komoditas lemak dan minyak hewani/nabati, karpet dan tekstil penutup lantai, serta plastik dan barang dari plastik.

Nilai impor pada 2018 sebesar US$730 ribu, periode 2019 sebesar US$1,35 juta, periode 2020 sebesar US$1,66 juta, periode 2021 sebesar US$1,17 juta, periode 2022 sebesar US$1,25 juta, serta Januari-Oktober 2023 sebesar US$1,57 juta.

Asal tahu saja, total impor Indonesia Januari sampai dengan Oktober 2023 mencapai US$18,67 miliar.

“Share impor Palestina adalah 0,000%. Karena kecil sekali, kami menghitung sampai dengan empat digit desimal (dan) belum bisa menunjukan besarannya,” kata Pudji.