Penerimaan Pajak Lesu di Awal Tahun, Ada Apa Bu Sri Mulyani?

Oleh Andry Winanto - fakta.com
23 Februari 2024 15:11 WIB
Gedung Pajak. (Dokumen Kementerian Keuangan)

FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa penerimaan pajak pada Januari 2024 adalah sebesar Rp149,2 triliun. Jumlah itu setara dengan 7,5% dari target APBN tahun ini yang sebesar Rp1.988,9 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa penerimaan pajak itu terdiri dari PPh nonmigas sebesar Rp83,69 triliun, PPN dan PPnBP sebesar Rp57,76 triliun, PPh migas Rp6,99 triliun, serta PBB dan pajak lainnya sebesar Rp810 miliar.

“Tren penerimaan pajak yang meningkat menunjukan kondisi perekonomian Indonesia tubuh konsisten,” ujarnya kepada awak media saat menggelar konferensi pers kemarin (23/2/2024).

Walaupun tergolong tumbuh secara tren, namun jika dibandingkan dengan Januari 2023 (year on year/yoy) bukuan itu lebih rendah 8,01%. Adapun, penerimaan pajak di periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp162,2 triliun atau 9,4% dari pagu.

Bahkan saat itu, penerimaan pajak tersebut tumbuh 48,6%.

Penerimaan Pajak Lampaui Target Tiga Tahun Beruntun

Menkeu menjelaskan, untuk penerimaan pajak berdasarkan aktivitas/kegiatan, PPN dalam negeri masih menunjukan tren positif. Sementara untuk PPN impor cenderung flat karena kinerja impor yang melemah.

Kemudian untuk PPh 21 mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal itu merupakan cerminan dari penyerapan tenaga kerja dan perbaikan upah di masyarakat.

Di sisi lain, penerimaan pajak yang berasal dari korporasi masih sulit untuk menemukan momentum pertumbuhan.

“untuk PPh Badan ini masih mengalami tren yang lemah. Tapi kita akan lihat, terutama pada saat penutupan anggaran. Selain itu juga ada kinerja keuangan perusahaan yang perlu diwaspadai,” kata Sri Mulyani.

Target Pajak Tahun Ini Nyaris Rp2.000 T, Bisa Tercapai?

Sebagai informasi, penerimaan pajak selalu mencapai target sejak 2021 atau tiga tahun beruntun. Terakhir, penerimaan pajak 2023 terkumpul sebesar Rp1.869,2 triliun.

Angka itu setara 108,8% persen dari target APBN yang sebesar Rp1.718 triliun. Bahkan, masih bisa melampaui 102,8% dari target perubahan APBN di Perpers 75/2023 yang mematok Rp1.818,2 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//