Penerimaan Pajak Melemah, Perlambatan Ekonomi Mulai Muncul

Oleh Editor Tim Fakta - fakta.com
03 Juli 2023 04:43 WIB
Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KITA secara daring. (Kemenkeu)

FAKTA.COM, Jakarta - Pendapatan negara bertambah Rp209,25 triliun dalam satu bulan dari Rp1.000,05 triliun per April 2023 menjadi Rp1.209,3 triliun per Mei 2023. Jumlah tersebut membuat pendapatan negara mencapai 49,1% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Mengutip keterangan Kementerian Keuangan, Senin (26/6/2023), catatan itu membuat APBN surplus Rp204,3 triliun atau setara dengan 0,97% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal itu terjadi karena realisasi belanja negara mencapai Rp1.005 triliun atau 32,8% dari APBN.

Secara rinci, pendapatan negara bertumbuh 13% secara year on year (yoy), sementara belanja negara tumbuh 7,15%.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, hingga akhir Mei, penerimaan negara masih tumbuh positif, yaitu dari sisi penerimaan pajak mencapai Rp830,29 triliun atau sudah terkumpul sebesar 48,33% dari target pajak tahun ini. Namun kata Sri Mulyani, penerimaan pajak itu melambat dibandingkan tahun lalu.

"Penerimaan pajak pertumbuhannya makin melandai atau menurun, tidak sekuat seperti awal tahun. Karena memang tahun lalu pertumbuhannya itu sudah sangat tinggi," ungkap Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi Juni 2023.

Sumber: Kementerian Keuangan Sumber: Kementerian Keuangan

Sri Mulyani merinci, dilihat dari jenis pajaknya, PPH 21 memberikan sumbangan 11,1% terhadap total penerimaan negara yang pertumbuhannya secara kumulatif Januari-mei 2023 ini sebesar 16,7%.

Selain itu, juga terdapat PPH badan 28,7% kontribusinya terhadap total penerimaan pajak, atau naik 24,8% secara kumulatif Januari-Mei 2023. Untuk PPN dalam negeri juga tumbuh 32,5%, PPN impor tumbuh 4,4%, PPH orang pribadi masih tumbuh 6,9% dan PPH 22 import tumbuh tipis 0,9% dibandingkan tahun lalu yang sudah tumbuh tinggi.

"Ini menggambarkan bahwa di sektor tenaga kerja yang formal, tingkat upahnya relatif baik, stabil, dan bahkan meningkat. Namun dari komposisi ini kita melihat bahwa dampak dari pelemahan ekonomi sudah mulai muncul walaupun kita masih melihat tren yang positif," ungkap Menkeu.

IMF: Indonesia Perlu Waspadai Kondisi Ekonomi dan Keuangan Global

Dilihat dari sektornya, penerimaan pajak industri pengolahan berkontribusi sebesar 27,6% dan sektor perdagangan tumbuh 9,3%, pertambangan tumbuh 62,9%, jasa keuangan tumbuh 28,2%, transportasi dan pergudangan tumbuh 46,5%, konstruksi real estate tumbuh double digit di 10,9%.

"Ini adalah pertumbuhan yang cukup sehat dan mempengaruhi keseluruhan perekonomian cukup tinggi," ucapnya.

Penerimaan Bea dan Cukai Melemah

Selain penerimaan pajak, terdapat pula penerimaan negara dari sisi bea dan cukai. Hingga akhir Mei 2023 penerimaan bea dan cukai mencapai Rp118,36 triliun atau 39,04% sudah terkumpul dari target tahun ini.

Sri Mulyani menerangkan, penerimaan dari sisi bea dan cukai mengalami pertumbuhan negatif sebesar 15,64% salah satunya akibat pengaruh lingkungan global yang menyebabkan banyak harga komoditas mengalami koreksi.

Secara keseluruhan, bea masuk masih tumbuh positif 7,87% (yoy). Sedangkan bea keluar mengalami koreksi tajam sebesar 67,52% akibat produk sawit, tembaga, dan bauksit yang mengalami koreksi cukup tajam. Penerimaan cukai hasil tembakau juga mengalami koreksi hingga 12,45%.

Tok! BI7DRR Bertahan di Level 5,75% dalam Enam Bulan

Atas catatan itu, Sri Mulyani menegaskan, untuk bidang bea cukai tujuannya bukan hanya penerimaan negara, tapi menjaga Indonesia dari berbagai kegiatan ekspor impor yang berbahaya atau ilegal seperti penindakan-penindakan yang dilakukan oleh bea dan cukai.

"Dalam hal ini, untuk hasil tembakau mereka yang mencoba melakukan tindakan ilegal atau tidak membayar cukai itu mengalami lonjakan 66%," tukas Menkeu.

Sementara, dari sisi realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) masih mengalami kenaikan cukup sehat secara 16,2% (yoy) atau mencapai Rp260,5 triliun. Dalam hal ini telah mencapai 59% dari target APBN. Dikatakan menkeu, hal itu terjadi seiring dengan meningkatnya pendapatan sumber daya alam nonmigas dan pendapatan kekayaan negara dipisahkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//