Pengusaha Genjot Belanja Setelah Pemilu, Kredit Bank Melaju

Oleh Andry Winanto - fakta.com
20 Desember 2023 12:28 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan bahwa kegiatan dunia usaha kembali bergeliat usai melewati fase pemilu. Menurut dia, ekspansi pengusaha cenderung tertahan sebelum pesta demokrasi guna memprediksi arah kebijakan pemerintah ke depan.

“Satu tahun setelah pemilu investasi naik terus. Ini terjadi usai pemilu 2009, 2014. Dengan tren seperti ini maka pengusaha memilih untuk forward looking, yaitu bagaimana mengantisipasi kenaikan harga bahan baku dengan melakukan ekspansi sekitar satu semester sebelumnya,” ujar dia kepada awak media, dikutip Rabu (20/12/2023).

Andry menjelaskan, sikap pelaku usaha yang memenuhi kebutuhan raw materials di periode awal membuka kesempatan bagi entitas keuangan untuk mengisi sumber pendanaan.

“Ini tentu saja akan menimbulkan peluang bagi sektor perbankan (untuk menyalurkan kredit/pembiayaan),” katanya.

Sektor Konstruksi Bergeliat di Akhir Tahun, Kredit Bank Bertumbuh

Andry menyebut, pada saat tahun pemilu, investasi yang terpengaruh cukup dalam biasanya yang berasal dari luar negeri atau foreign direct investment (FDI). Sementara untuk investasi dalam negeri atau domestic direct investment (DDI) cenderung stabil.

Dalam catatannya, rata-rata pertumbuhan FDI jelang pemilu adalah sebesar 25,3%. Angka tersebut kemudian terkontraksi menjadi minus 6,6% saat tahun pemilu.

Sementara DDI, tumbuh rerata 28,6% pada saat menjelang tahun pemilu. Level tersebut kemudian sedikit terkontraksi menjadi 25,3% di tahun pemilu.

“Kita semua tahu kalau pertumbuhan ekonomi ini 52% datang dari spending (konsumsi) dan hampir 30% dari investasi. Makanya, disinilah tantangan kita untuk tetap menjaga iklim investasi stabil agar menjadi daya tarik bagi investor untuk masuk,” ujar Andry.

Bank Mandiri Akui Tak Mudah Lepas Kredit Batu Bara

Sebagai informasi, sampai dengan kuartal III 2023, emiten berkode saham BMRI itu berhasil menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp1.315,9 triliun, tumbuh 12,7% year on year (yoy). 

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri diketahui berada di atas rata-rata industri yang sekitar 8,6%. Hasil moncer itu turut mengerek laba 27,4% menjadi Rp39,1 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//