Perekonomian 2024 Sulit, Tapi Tetap Bisa Tumbuh 5 Persen

Oleh Andry Winanto - fakta.com
17 November 2023 17:31 WIB
Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo. (Dokumen Fakta.com/Andry Winanto)

FAKTA.COM, Jakarta - Ekonomi Indonesia masih akan berhadapan denga sejumlah tantangan pada 2024. Hal ini terkait dengan ketidakpastian global yang masih berlanjut.

Melihat kondisi itu, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Banjaran Surya Indrastomo saat press briefing di Jakarta pada Jumat (17/11/2023) menyampaikan, “Ekonomi pada 2024 tetap sulit, namun tidak sesulit seperti sebelumnya.” 

Menurut Banjaran, tekanan paling berat sebenarnya terjadi dalam tiga tahun terakhir pasca situasi pandemi COVID-19 yang mempengaruhi hampir semua negara di dunia. Adapun untuk tahun depan, dia mengidentifikasi tantangan bakal datang dari kondisi divergensi antarnegara.

“Kami meyakini ekonomi global tumbuh sedikit melambat pada 2024, terutama didorong penurunan pertumbuhan pada advanced economies, di tengah pertumbuhan emerging markets yang tetap tinggi,” katanya.

RI-AS Makin Mesra, Sepakat Tingkatkan Hubungan Ekonomi

Banjaran menjelaskan, ekonomi negara maju tumbuh melambat seiring dengan dampak pengetatan kebijakan moneter pada sepanjang tahun ini.

“Sementara pertumbuhan pada emerging markets, salah satunya ditopang oleh negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand, Singapura dan Filipina) yang tetap tumbuh solid, khususnya karena daya beli masyarakat yang terjaga,”  kata Banjaran menegaskan.

Banjaran pun optimistis RI masih bisa mencapai tingkat pertumbuhan di atas 5% untuk sepanjang 2023. Terlebih pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif melalui fiskal, seperti ke sektor properti hingga penebalan bansos.

“Secara realistis pertumbuhan bisa tetap 5%. Itu sudah perkiraan yang paling optimistis,” ujar dia.

Kata Anies, Pertumbuhan Ekonomi Tak Selesaikan Masalah Pengangguran

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diperkirakan maksimal hanya 3% dengan outlook tahun depan melandai ke 2,9%.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//