Perjalanan Nilai Impor 2023 hingga Terakumulasi US$221,88 Miliar

Oleh Andry Winanto - fakta.com
15 Januari 2024 14:30 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Kementerian Keuangan)

FAKTA.COM, Jakarta - Total impor di sepanjang 2023 mencapai US$221,88 miliar. Catatan ini turun 6,56% dari periode 2022 US$237,45 miliar.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia sempat mencapai level terendahnya secara bulanan pada April 2023. Saat itu, nilainya US$15,35 miliar.

Sementara, level tertinggi terjadi pada Mei 2023 dengan nilai US$21,28 miliar. Atas catatan ini, nilai ekspor lebih tinggi dari impor, sehingga total surplus neraca dagang mencapai US$36,93 miliar.

Sebelumnya, total akumulasi ekspor pada 2023 tercatat US$258,82 miliar. Angka ini turun 11,33% dari periode 2022 US$291,9 miliar.

Adapun per  Desember 2023, nilai impor tercatat US$19,11 miliar, turun 2,45% month to month (mtm) dari November 2023 yang sebesar US$19,58 miliar.  

Mendag Zulhas Ungkap Penyebab Kenaikan Impor Barang Jelang Nataru

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyebut bukuan itu juga lebih rendah 3,81% year on year (yoy) dari Desember 2022 yang saat itu senilai US$19,86 miliar.

Secara terperinci, Pudji menjelaskan impor migas Desember 2023 tercatat sebesar US$3,37 miliar, turun 3,33% mtm, atau naik 5,35% secara yoy. Lalu, impor nonmigas Desember 2023 senilai US$15,74 miliar, turun 2,26% dibandingkan November 2023 dan turun 5,57% dibandingkan Desember 2022.

“Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Desember 2023 dibandingkan November 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya. Sementara peningkatan terbesar adalah bahan bakar mineral,” ujarnya saat dalam konferensi pers hari ini, Senin (15/1/2024).

Impor Naik Jelang Tutup Tahun, Terbanyak Barang Modal dan Konsumsi

Pudji mengungkapkan, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Desember 2023 adalah China (33,42%), Jepang (8,84%), dan Thailand (5,45%). Lalu Impor nonmigas dari ASEAN disebutkan berkontribusi 16,69%  dan Uni Eropa dengan persentase 7,53%.

“Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Desember 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal 7,78% dan barang konsumsi 8,64%. Sementara impor bahan baku/penolong turun 11,09%,” kata dia.

Adapun, ekspor Indonesia pada bulan lalu membukukan nilai US$22,41 miliar. Hasil tersebut membuat meraca perdagangan Indonesia Desember 2023 mengalami surplus US$3,31 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//