Perusahaan Multinasional Tak Siap Layani 1 Miliar Konsumen Digital Baru

Oleh Fakta.com - fakta.com
10 Mei 2023 09:24 WIB
Ilustrasi (Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Peluang perdagangan digital bakal semakin besar dalam 10 tahun ke depan. Terlebih, menurut laporan 'The Next Billion Consumers: A Fast- Growing Opportunity for Digital Commerce' yang dirilis Accenture Song, akan ada 1 miliar konsumen digital native dari generasi baru di delapan negara.

Menurut laporan itu, negara-negara yang akan menyumbang 1 miliar konsumen digital native antara lain Indonesia, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Kenya, Nigeria, dan Filipina. Para konsumen digital ini berusia antara 6 dan 26 tahun atau mewakili 36% dari populasi negara-negara tersebut.

Global Commerce Lead Accenture Song Fabio Vacirca menjelaskan, generasi konsumen digital berikutnya akan menghadirkan peluang besar bagi banyak perusahaan global. Hal ini juga didorong oleh perdagangan digital yang mampu mengatasi hambatan-hambatan tradisional untuk dapat masuk ke dalam pasar-pasar tersebut.

"Namun sebagian besar perusahaan multinasional tidak siap untuk melayani para konsumen digital itu," tutur Fabio dalam laporannya, Rabu (10/5/2023).

Sebagai informasi, pendapatan perdagangan digital meningkat empat kali lipat sejak 2017 menjadi US$211 miliar pada 2022 di delapan negara tersebut. Bahkan, di Indonesia pertumbuhannya mencapai hampir tiga kali lipat.

Fabio mengatakan, perusahaan perlu menyadari bahwa strategi yang didasarkan pada model konsumerisme barat tidak akan berhasil untuk konsumen baru ini. "Untuk itu, Perusahaan harus langsung mengutamakan pendekatan digital dan meninggalkan pendekatan yang lama dan kuno," kata Fabio mengungkapkan.

Sebagai informasi, Accenture adalah perusahaan konsultas bisnis global yang memiliki 738.000 karyawan di lebih dari 120 negara. Dalam menyusun laporannya, Accenture Research menggunakan metodologi penelitian berbasis data primer dan sekunder, yang dilakukan pada tahun 2022.

Accenture juga merancang dan meluncurkan survei online terhadap 3.000 orang di delapan negara tersebut. Adapun studi online berlangsung pada 13 Juli – 13 Agustus 2022.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//