Sinergi BI dan Pemerintah Terjaga, Inflasi Makin Rendah

Oleh Andry Winanto - fakta.com
02 Februari 2024 16:41 WIB
Foto: Dok. Bank Indonesia

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) merespons positif inflasi Januari 2024 yang berada di level 2,57% atau lebih rendah dari posisi Desember 2023 yang sebesar 2,61%. Capaian itu dinilai bank sentral merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter.

"Serta sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat (2/2/2024).

Erwin menyebut, sinergi itu diwujudkan melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID), serta penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Bank Indonesia pun semakin optimistis inflasi tahun ini akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024.

Harga Beras Kerek Inflasi di 28 Provinsi

Secara terperinci Erwin menjelaskan inflasi inti pada Januari 2024 tercatat sebesar 0,20% (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,14% (mtm). 

Secara tahunan, inflasi inti Januari 2024 tercatat sebesar 1,68% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,80% (yoy).

“Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh komoditas emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah,” kata dia.

Lalu untuk kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,01% (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,42% (mtm). Perkembangan tersebut didukung terutama oleh peningkatan pasokan komoditas aneka cabai seiring perbaikan produksi. 

“Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 7,22% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 6,73% (yoy),” imbuh dia.

Inflasi Januari 2,57 Persen, Faktor Utama dari Mamin dan Tembakau

Kemudian, kelompok harga yang diatur pemerintah atau administered prices pada Januari 2024 mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,39% (mtm). 

Kata Erwin, deflasi tersebut dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan udara pasca berakhirnya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. 

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,74% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,72% (yoy).

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//