Sumbangan Industri Manufaktur ke Pertumbuhan Ekonomi Capai 16,77 Persen

FAKTA.COM, Jakarta - Industri manufaktur menunjukkan tajinya dengan mencatat pertumbuhan 4,67% pada kuartal I-2023. Catatan tersebut sekaligus menegaskan industri manufaktur sebagai salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Perindustrian, Jumat (5/5/2023), industri manufaktur menyumbang 16,77% pertumbuhan ekonomi nasional pada tiga bulan pertama tahun ini atau naik dari kuartal sebelumnya sebesar 16,39%. Selain itu, manufaktur menjadi sumber utama pembentuk produk domestik bruto (PDB) dalam tiga bulan pertama tahun ini sebesar 5,03%. 

Secara rinci, industri pengolahan nonmigas didominasi oleh andil industri makanan dan minuman yang mencapai 38,6% dan menjadi prime mover pertumbuhan kuartal I-2023. Kemudian, industri alat angkutan juga menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 17,3%, diikuti industri logam dasar (15,5%) serta industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (12,8%)

Atas dasar itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis pelaku industri manufaktur di Indonesia masih memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam menjalankan usahanya. "Hal ini lantaran didukung tekad pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan menerbitkan berbagai program dan kebijakan yang strategis," ujar Agus.

Pernyataan Agus juga didukung dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada April lalu menunjukkan level ekspansi. PMI Manufaktur Indonesia pada April berada di posisi 52,7 atau naik signfikan dibanding capaian Maret di level 51,9. 

Sementara, IKI bulan April yang telah dirilis sebelumnya oleh Kementerian Perindustrian, yang tercatat di angka 51,38.