Tertekan Volatiliitas Harga Komoditas, Penurunan Inflasi Bakal Lebih Lambat

Oleh Andry Winanto - fakta.com
17 November 2023 18:16 WIB
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta - Harga komoditas berpotensi tetap dalam volatilitas pada 2024. Kondisi ini seiring dengan masih tingginya kemungkinan eskalasi tensi geopolitik antarnegara, risiko climate change, dan gangguan cuaca El Nino.

Beberapa risiko itu tentu saja bisa berdampak pada tingkat inflasi. Seperti pernyataan Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo kepada awak media di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

“Ini bisa memberikan dampak pada perlambatan penurunan inflasi secara lebih cepat,” ujar Banjaran.

Insentif Inflasi Meluncur Lagi, Kini Rp340 Miliar ke 34 Pemda

Banjaran menjelaskan, hambatan pelandaian inflasi berpotensi menimbulkan tekanan fiskal dari tingginya suku bunga yang berpotensi meningkatkan beban bunga utang pemerintah.

“Sintimen eksternal yang cukup juga mempengaruhi adalah pelaksanaan pemilu Amerika Serikat dengan ekspektasi kebijakan moneter baru akan mulai dilonggarkan di paruh kedua 2024,” kata Banjaran.

Banjaran menambahkan, serangkaian tekanan eksternal tersebut mendorong Bank Indonesia (BI) untuk fokus mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Bank Indonesia Bidik Inflasi Tahun Depan 2,8 Persen

Banjaran pun memprediksi, tingkat inflasi nasional di 2024 diperkirakan akan​ terkendali di dalam target 2,5% plus minus 1%.

“Namun demikian, terdapat risiko fluktuasi kenaikan inflasi jangka pendek sepanjang semester satu tahun depan. Hal ini didorong oleh potensi eskalasi tensi geopolitik yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, pelemahan nilai tukar rupiah yang berpotensi mendorong peningkatan risiko imported inflation, dan dampak El Nino,” ucapnya.

Jelang akhir tahun ini, inflasi Indonesia tercatat naik. Per Oktober 2023, angkanya menjadi 2,56% dari sebelumnya 2,28% di September 2023.

Adapun, target pemerintah bersama BI tahun ini menjaga inflasi di kisaran 3% plus minus 1%.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//