Israel Cemas ICC Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

FAKTA.COM, Jakarta - Para pejabat Israel semakin cemas terhadap International Criminal Court (ICC). Ada sinyal bahwa ICC akan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Dikutip dari Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), ICC menyelidiki kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dan Hamas sejak perang Israel-Hamas 2014. Akan tetapi, pengadilan ini tidak memberikan indikasi surat perintah tersebut akan segera dikeluarkan. Tidak ada komentar dari pengadilan pada Senin.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Katz, berharap pengeluaran surat penangkapan Netanyahu bisa dicegah. Jika sampai keluar, menurut mereka, itu bisa memberikan "dukungan moral bagi Hamas dan kelompok militan lainnya."

Sekadar informasi, Israel mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza, Palestina, belakangan ini. Ada dugaan bahwa hal itu bertujuan untuk mencegah ICC bertindak.

Netanyahu menegaskan "tidak akan menerima upaya apa pun yang dilakukan oleh ICC untuk melemahkan hak membela diri."

Kepala Jaksa ICC, Karim Khan, menegaskan bahwa penyelidikan bergerak maju dengan cepat, ketelitian, tekad, serta desakan bahwa kami bertindak bukan berdasarkan emosi, tetapi bukti yang kuat."

Ditentang Amerika Serikat

Amerika Serikat menentang penyelidikan ICC terhadap Israel. Dikabarkan pula bahwa Netanyahu sudah membicarakan masalah ini kepada Presiden AS, Joe Biden.

"Kami sudah sangat jelas tentang penyelidikan ICC. Kami tidak mendukungnya. Kami tidak percaya bahwa mereka punya yuridiksi," ujar Sekretaris Gedung Putih, Karine Jean Pierre.

The New York Times mengutip para pejabat Israel bahwa Netanyahu merupakan salah satu orang yang akan menjadi terdakwa. ICC juga mempertimbangkan dakwaan itu terhadap para pimpinan Hamas.

Jean-Pierre juga tak mengkonfirmasi laporan media Axios yang menyebut Netanyahu meminta tolong Biden untuk mencegah pengadilan melayangkan surat perintah kepada Israel.

"Fokus utama dari seruan itu jelas adalah kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata dia.