Alokasikan US$50 Juta, Garuda Indonesia Lunasi Sebagian Surat Utang

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
04 Desember 2023 17:08 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. (Dokumen Garuda Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal melunasi sebagian surat utang dan sukuk. Di sini, perseroan telah menyiapkan dana US$50 juta.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, aksi korporasi ini dilakukan melalui skema tender offer kepada kreditur perseroan dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). "Tender offer akan berlangsung hingga 15 Desember 2023, dan pelunasan sebagian akan dilaksanakan pada 21 Desember 2023," kata Irfan dalam keterangan tertulis, Senin (4/12/2023).

Irfan menambahkan, rencana tersebut juga sudah disampaikan melalui keterbukaan infromasi di laman Singapore Exchange (SGX), pada 1 Desember 2023.

Angkutan Umrah Melesat, Garuda Indonesia Optimistis Sambut 2024

Secara rinci, Irfan menuturkan, alokasi dana US$50 juta hanya untuk nilai pokok saja. Artinya, tidak termasuk pembayaran bunga terutang atau pembayaran jumlah distribusi periodik terutang yang nilainya ditentukan kemudian.

"Alokasi dana tersebut bersumber dari kas internal perseroan, sejalan dengan kebijakan pengelolaan kas (cash management) yang salah satunya diprioritaskan untuk penyelesaian kewajiban kepada para kreditur," kata Irfan menambahkan.

Irfan pun menegaskan, rencana pelunasan sebagian surat utang dan sukuk ini merupakan bagian dari langkah proaktif perseroan untuk perbaikan kinerja ekuitas. Terutama, melalui pengelolaan secara aktif atas aset, liabilitas dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas profil arus kas serta fundamental kinerja operasi perseroan.

Tanpa Garuda Indonesia, Laba BUMN Tak Sampai Rp300 Triliun

Selain itu, aksi korporasi ini juga menjadi representasi goodwill secara berkelanjutan Garuda Indonesia dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat menjadi semakin agile dan prudent. "Pelunasan sebagan ini juga telah mempertimbangkan volatilitas pasar yang terjadi saat ini termasuk peningkatan suku bunga di pasar mata uang dolar AS," ujar Irfan.

Lebih lanjut, hal-hal lebih teknis terkait dengan mekanisme pelunasan sebagian tersebut dapat dirujuk pada keterbukaan informasi pada SGX.

"Langkah korporasi yang kami laksanakan jelang penutupan tahun 2023, turut merepresentasikan komitmen Perusahaan untuk terus bergerak adaptif dalam mengoptimalkan langkah perbaikan fundamental kinerja operasi, dengan memperhatikan secara seksama outlook ekonomi makro guna menjaga momentum pemulihan kinerja Perusahaan," ucap Irfan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//