Bangun Hidrogen Hijau, PLN Klaim yang Pertama di Indonesia

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
10 Oktober 2023 12:42 WIB
Dokumen PLN

FAKAT.COM, Jakarta - PLN Nusantara Power atau PLN NP meresmikan Green Hydrogen Plant (GHP). GHP atau hidrogen hijau ini merupakan sumber energi bersih yang hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan residu di udara atau menambah emisi karbon gas rumah kaca.

Menurut subholding PT PLN (Persero) ini, GHP tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. Lokasinya di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Pluit, Jakarta.

PLN NP meyakini, GHP ini 100% bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mampu memproduksi 51 ton hidrogen per tahun.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyampaikan, arah perusahaan dalam produksi gas yang ramah lingkungan ini. "Pengembangan hidrogen hijau menjadi salah satu alternatif dalam usaha bersama mengurangi gas rumah kaca," kata Ruly, Selasa (10/10/2023).

Ruly menambahkan, pihaknya berencana untuk mereplikasi ke pembangkit PLN NP yang memiliki hydrogen plant di pulau Jawa. Sehingga potensi yang dihasilkan akan mencapai sekitar 150 ton per tahun.

PLN Siap Melantai di Bursa Karbon

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan hidrogen hijau merupakan bahan bakar alternatif masa depan. Hidrogen hijau menjadi salah satu pilar utama dalam transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.

"Pemerintah komit untuk mengembangkan ini dan terus melakukan kajian dan rumusan kebijakan yang lebih komperhensif untuk mendorong hidrogen hijau ini berkembang di Indonesia," ujar Yudo.

Yudo juga menambahkan Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan hidrogen hijau. Negara tetangga, Singapura bahkan telah menyatakan kebutuhan hidrogen hijau dan akan menyerap produksi dari Indonesia.

Sementara, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan GHP ini merupakan hasil inovasi yang terus dilakukan PLN dalam menjawab tantangan transisi energi. Salah satu kegunaan hidrogen adalah untuk bahan bakar transportasi.

Negara Kantongi Dividen Rp2,19 Triliun dari PLN

Selain dihasilkan dari PLTS yang terpasang, hidrogen hijau ini juga berasal dari pembelian Renewable Energy Certificate (REC) yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang.

Dari total produksi hidrogen 51 ton per tahun, sebesar 43 ton dapat dimanfaatkan untuk 147 mobil menempuh jarak 100 km setiap hari.

“Jika saat ini emisi 10 kilometer kendaraan BBM sebesar 2,4 kg CO2, maka dengan menggunakan green hydrogen yang emisinya 0, artinya bisa menghindarkan emisi sebesar 1.920 ton CO2e per tahun,” ucap Darmawan.

Selain untuk kendaraan, hidrogen ini juga dapat dimanfaatkan pada sektor industri seperti pembuatan baja, produksi beton, serta pembuatan bahan kimia dan pupuk.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//