Bank Mandiri Akui Tak Mudah Lepas Kredit Batu Bara

Oleh Andry Winanto - fakta.com
07 Desember 2023 13:59 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Kementerian Keuangan)

FAKTA.COM, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra Askandar mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh agenda strategis pemerintah yang merupakan pemegang saham terbesar di tubuh perseroan. Menurut dia, hal itu termasuk juga dalam penetapan kebijakan prioritas di sektor energi nasional.

“Kami memastikan mendukung Indonesia dalam proyek energi sesuai dengan timeline dan roadmap pemerintah menuju net zero emission. Bank Mandiri juga punya komitmen mendukung agenda prioritas pemerintah, termasuk menjamin ketersediaan energi nasional,” ujarnya dalam konferensi pers Mandiri Sustainability Forum, Kamis (7/12/2023).

Pernyataan Alexandra itu sekaligus mempertegas posisi perseroan yang tercatat masih menyalurkan kredit ke sektor batu bara yang dianggap tidak ramah lingkungan.

“Jadi kita tidak bisa tiba-tiba keluar dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) maupun pembiayaan kepada batu bara dengan begitu cepat tanpa memperhatikan roadmap dari pemerintah. Termasuk dalam hal ini rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL),” kata dia.

Bakal Ditinggalkan Pembangkit Listrik, Batu Bara Tak Ada Matinya

Alexandra menambahkan, pihaknya tetap memiliki long term planning untuk bisa menurunkan portofolio kredit batu bara di masa depan. 

“Kami akan mengoptimalkan portofolio hijau, seperti renewable energy serta green financing. Dalam hal transisi energi, Bank Mandiri telah meningkatkan komitmen pendanaan kepada renewable portofolio yang terus bertumbuh,” kata Alexandra menegaskan.

Sebagai informasi, hingga kuartal III 2023 perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp253 triliun atau 24,9% dari total kredit perseroan. 

Dari nilai tersebut, pembiayaan ke sektor hijau menembus Rp122 triliun, setara dengan 12% penyaluran kredit di periode sama. 

Penyaluran green financing ini diklaim memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai market leader dengan share sebesar setara dengan kurang lebih 30%.

Bank Mandiri Klaim jadi Pemimpin Portofolio Kredit Hijau

Sementara dari sisi pendanaan, emiten bersandi saham BMRI itu telah menerbitkan sustainability bond sebesar US$300 juta dengan 8,3 kali oversubscription rate. Kemudian, Bank Mandiri pun menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan ESG repo transaction dengan nilai mencapai US$ 500 juta. 

Di samping itu, pada awal 2023 Bank Mandiri juga sudah menerbitkan green bond Tahap I sebesar Rp5 triliun yang merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana sebesar Rp10 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//