Bank Mandiri Klaim jadi Pemimpin Portofolio Kredit Hijau

Oleh Andry Winanto - fakta.com
07 Desember 2023 12:42 WIB
Gedung Bank Mandiri. (Dokumen Bank Mandiri)

FAKTA.COM, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan klien untuk mendukung proyek dekarbonisasi nasional. Langkah itu juga sejalan dengan komitmen global untuk bisa menurunkan suhu sebesar 1,5 derajat celcius pra level industri.

“Indonesia telah menyampaikan komitmen untuk turut serta mengatasi tantangan perubahan iklim dengan membidik target penurunan emisi karbon 31,9% dan berpotensi naik menjadi 43,2% pada 2030. Indonesia juga punya target jangka panjang zet zero emission,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam Mandiri Sustainability Forum, Kamis (7/12/2023).

Komitmen Bank Mandiri juga ditunjukan dengan berpartisipasi dalam konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28/COP-28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Era Bunga Tinggi, Bank Mandiri Tetap Optimistis Tumbuhkan Kredit

Darmawan menyampaikan jika kunci mencapai cita-cita Paris Agreement adalah mendukung upaya transisi energi. Oleh karena itu, sambung dia, Bank Mandiri telah merilis sejumlah pembiayaan berkelanjutan dengan menetapkan standar bagi sektor yang memiliki ekses rendah terhadap emisi karbon.

“Saat ini Bank Mandiri menjadi pemimpin industri perbankan yang punya lebih dari 30% portofolio kredit pada sektor hijau. Kami juga menjadi pihak pertama yang berpartisipasi dalam perdagangan karbon Indonesia di September 2023,” katanya.

Bank Mandiri Bakal Bagikan Dividen 60 Persen dari Laba Tahun Ini

Darmawan menambahkan, Bank Mandiri tetap fokus untuk bisa mendukung rencana pemerintah dalam transisi menuju era rendah karbon. Sebagai bukti nyata lain, emiten berkode BMRI itu tengah membidik net zero carbon emission dalam kegiatan operasional pada 2030 mendatang. 

“Caranya adalah melalui pengembangan aplikasi dan layanan digital bagi nasabah, penggunaan panel surya di fasilitas perkantoran, penggunaan kendaraan listrik, serta transformasi kantor cabang. Sebagai informasi, kami telah menutup lebih dari 200 cabang sejak 2021,” ucap Darmawan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//