Beban Keuangan Meningkat, Barito Renewables Masih Cetak Untung Besar

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
19 Maret 2024 17:16 WIB
Barito Renewables Energy. (Dokumen perseroan)

FAKTA.COM, Jakarta - PT Barito Renewables Energy Tbk meraup untung US$107,4 juta di sepanjang 2023. Angka yang setara Rp1,7 triliun (kurs JISDOR Rp15.672 per US$) itu tumbuh 17,9% dari periode 2022 US$91,1 juta.

Mengutip laporan keuangan perseroan, catatan laba tersebut terbentuk dari pertumbuhan pendapatan 4,4% dari US$569,8 juta menjadi US$594,9 juta. Di sisi lain, sebagian besar beban perseroan justru naik.

Salah satunya beban keuangan yang mencapai US$136,5 juta atau melesat 60,4% dari US$85,1 juta.

Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan pun menyampaikan, kinerja 2023 menunjukkan profil pertumbuhan yang stabil di operasional panas bumi. "Ini memperkuat posisi panas bumi sebagai energi terbarukan dengan energi baseload yang dapat diandalkan," kata Hendra, Selasa (19/3/2024).

Chandra Asri Milik Prajogo Pangestu Himpun Dana Rp5,75 T dari Obligasi

Perusahaan yang masuk tiga teratas kapitalisasi saham terbesar dengan nilai Rp692 triliun ini mengakui adanya beban keuangan yang meningkat. Hendra mengungkapkan, pada Desember 2022, pihaknya mengambil pinjaman baru untuk membiayai akuisisi penambahan saham di aset operasional.

"Di antaranya Wayang Windu, Salak, dan Darajat, sebagai bagian dari upaya kami untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham," ucap Hendra.

Secara lebih rinci, beban keuangan perusahaan milik Prajogo Pangestu ini meningkat karena mulai membukukan beban bunga untuk periode selama 12 bulan atas pinjaman dari Bangkok Bank Public Company Limited yang penarikannya dilakukan pada Desember 2022.

Laba PGN Turun 14,7 Persen, Meski Pendapatan Naik

Selain itu, rata-rata tingkat suku bunga pada tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,7% dibandingkan dengan beban bunga pada tahun 2022.

Hendra menambahkan, ke depan pihaknya tetap menjalankan rencana ekspansi kami untuk mengoperasikan kapasitas sebesar 1.300 MW pada tahun 2028.

"Terutama yang akan dicapai melalui pengembangan unit-unit baru di wilayah operasi panas bumi kami yang sudah ada dan pengembangan kawasan greenfield di bidang energi panas bumi maupun tenaga angin," ujarnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//