Beda 'Jalan Ninja' Perbankan Nasional Soal Paylater

Oleh Andry Winanto - fakta.com
07 Desember 2023 10:25 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Pexels/Nataliya Vaitkevich)

FAKTA.COM, Jakarta - Bisnis perbankan bakal semakin beragam. Terutama dengan diperbolehkannya memiliki layanan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL).

Seperti yang disiapkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN),. Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu mengatakan model bisnis yang ditawarkan BNPL selaras dengan arah pengembangan digital perseroan. 

Hal itu berkaca pada keberadaan fasilitas virtual BTN yang terus mendapat respon positif dari nasabah sejak diluncurkan awal tahun ini.  “Kami akan masuk ke paylater secara serius,” ujar dia beberapa waktu lalu.  

BTN Ikut Terpincut Bisnis Paylater

Sejatinya, rencana ekspansi BTN ke BNPL bakal memperdalam portofolio intermediasi mengingat segmen utama masih didominasi penuh oleh kredit perumahan.  “Nanti akan ada fitur lifestyle dan penambahan BTN Kita dengan pengajuan kredit ringan secara online,” kata Nixon.  

'Jalan ninja' BTN tak lantas dilakukan bank lainnya. Seperti PT Bank Danamon Indonesia Tbk. yang memilih untuk mengoptimalkan produk eksisting ketimbang membuka layanan BNPL.

Fakta itu ditegaskan oleh Unsecured Business Head Bank Danamon, Tresia Sarumpaet saat ditemui di Jakarta.  “Jadi paylater ini sebenarnya sama dengan kartu kredit, yakni fasilitas pinjaman yang pembayarannya bisa dicicil. Lalu apakah bank (Danamon) akan mengeluarkan? Jawabannya kami sudah ada, yakni kartu kredit,” kata dia menuturkan.  

Kupas Tuntas Bisnis Kartu Kredit vs Paylater

Tresia menambahkan, pihaknya juga telah memiliki produk kredit tanpa agunan (KTA) yang bisa dimanfaatkan nasabah sebagai alternatif pendanaan.

“Dengan KTA nasabah bisa mendapat limit pendanaan yang lebih besar dari paylater, dengan syarat pendapatannya juga harus tinggi,” ujar Tresia.

Iklim usaha lebih kompetitif

Guru besar ilmu ekonomi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Haryo Kuncoro menyampaikan, pamor kartu kredit memang tergerus sejak kehadiran BNPL.  Meski demikian, perbankan sebenarnya punya potensi untuk menjadi market leader mengingat jaringan informasi yang dimiliki lebih luas.  

“Ini bisa bikin iklim usaha menjadi lebih kompetitif. Tapi bank punya pekerjaan rumah, yaitu mengubah imej kartu kredit yang mahal dan paylater yang lebih murah,” ucap dia.

Haryo pun yakin jika produk perbankan terdahulu tetap bisa eksis lantaran sudah memiliki segmen tersendiri. “Sementara fintech kan tidak bisa masuk ke kartu kredit dan KTA. Intinya semakin segmentif maka karakter konsumennya akan terbentuk,” kata Haryo menjelaskan.

Bisnisnya Diserempet Paylater, Asosiasi Kartu Kredit Minta Perhatian Khusus

Untuk diketahui, kesempatan bank untuk bisa merilis produk BNPL telah dibenarkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae.

“Masih, masih dirampungkan aturannya,” kata Dian kepada awak media dalam sebuah kesempatan di Jakarta.

OJK melansi, lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML) masih membukukan pertumbuhan pembiayaan cukup tinggi sebesar 15,02% year on year (yoy) di Oktober 2023.

Hasil itu kontras dengan perbankan yang hanya mencetak pertumbuhan kredit 8,99% meski jumlah nominal lebih besar Rp6.902,98 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//