Garuda Makin Sehat, Penyelesaian Utang Rampung Setengah

Oleh Andry Winanto - fakta.com
05 Januari 2024 08:28 WIB
Dokumen Garuda Indonesia

FAKTA.COM, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. disebutkan telah melakukan pelunasan sebagian porsi Reg-S dari keseluruhan surat utang berjumlah US$624,21 juta. 

Maskapai nasional itu juga mengonfirmasi penanganan atas Garuda Indonesia Global Sukuk Limited sebesar US$78,01 juta. Kedua obligasi itu diketahui jatuh tempo pada 2031.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan perseroan menempuh skema penawaran tender secara bertahap pada 21 Desember 2023 untuk surat utang dan 29 Desember 2023 untuk sukuk.

Menurut Irfan, pelunasan dirampungkan dengan menggunakan sumber dana dari kas internal perusahaan.  

"Ini merupakan komitmen Garuda Indonesia dalam menjaga kepercayaan para kreditur yang selaras dengan berbagai langkah perbaikan kinerja yang ditempuh pasca PKPU,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (4/1/2024).

Dilaporkan ke Polisi oleh Karyawannya, Dirut Garuda Indonesia Buka Suara

Ifran menjelaskan, aksi korporasi ini diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan, kemampuan likuiditas dan solvabilitas perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berlangsung optimal.

“Garuda Indonesia ingin memastikan fundamental kinerja keuangan perusahaan tumbuh solid yang salah satunya turut ditunjang dengan langkah berkelanjutan dalam perbaikan kinerja ekuitas,” katanya.

Irfan menambahkan, penyelesaian kewajiban tersebut juga menjadi representasi baik kepada kreditur sehingga meningkatkan kepercayaan bisnis di masa mendatang.

“Garuda Indonesia akan terus mencatatkan pertumbuhan fundamental bisnis yang konsisten,” ucap dia.

Alokasikan US$50 Juta, Garuda Indonesia Lunasi Sebagian Surat Utang

Dari sisi kinerja, emiten dengan sandi saham GIAA itu mampu meraih pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi sebesar 48,3% year on year (yoy) menjadi US$2,23 miliar hingga kuartal III 2023 yang lalu.

Torehan apik itu disokong oleh penerbangan berjadwal yang meningkat 49% menjadi US$1,72 miliar.

Lalu, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$234,91 juta.

“Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, pemulihan kinerja secara bertahap dapat berangsur pulih,” kata Irfan menambahkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//