GoTo Rugi Rp90,4 Triliun dan Penjelasan Goodwill Transaksi Tokopedia-TikTok

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
20 Maret 2024 08:45 WIB
Logo GoTo. (Dokumen GoTo)

FAKTA.COM, Jakarta - Kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk semakin terpuruk saat menutup tahun buku 2023. Perseroan harus menanggung lebih banyak kerugian dari periode 2022.

Mengutip laporan keuangan GoTo, Selasa (19/3/2024), nilai kerugian tersebut mencapai Rp90,4 triliun. Angka itu melesat 128,3% dari kerugian di 2022 Rp39,6 triliun.

Peningkatan kerugian tersebut seperti anomali di tengah kenaikan pendapatan bersih yang mencapai 30,9% dari Rp11,3 triliun menjadi Rp14,8 triliun. Ditambah lagi, jumlah biaya dan beban justru berkurang hampir separuh dari Rp41,7 triliun menjadi hanya Rp25,1 triliun.

Ternyata, ada satu pos keuangan yang membuat kerugian GoTo semakin membengkak. Salah satunya kerugian penurunan nilai goodwill.

Kinerja Astra 2023: Tekanan Investasi di GoTo dan Hermina, serta Rencana Dividen

Pos yang satu ini naik berkali-kali lipat atau mencapai 616,4% dari Rp11 triliun menjadi Rp78,8 triliun. Mengutip laporan auditor GoTo, Ernst and Young (EY), goodwill yang berasal dari akuisisi entitas-entitas anak diuji penurunan nilainya sekurang-kurangnya setahun sekali.

Termasuk, ketika terdapat kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat goodwill untuk setiap unit penghasil kas mungkin telah mengalami penurunan nilai.

EY juga menjelaskan, penurunan nilai goodwill merupakan suatu hal audit utama. Hal itu karena, nilai tercatat goodwill konsolidasian pada 31 Desember 2023 sebesar Rp82,8 triliun (sebelum penurunan nilai) adalah material terhadap laporan keuangan konsolidasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Selain itu, estimasi nilai terpulihkan unit-unit penghasil kas, yang ditentukan berdasarkan pendekatan pasar dengan konsep nilai wajar dikurangi dengan biaya pelepasan, merupakan hal yang kompleks dan melibatkan pertimbangan dan asumsi signifikan manajemen.

Atas Permintaan Bursa, GoTo Bakal Gelar Public Expose Insidentil

Sementara, Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo menjabarkan, pencatatan pembalikan nilai goodwill sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Adapun nilai Rp78,8 triliun merupakan dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok yang mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia mulai 1 Februari 2024.

"Rugi yang diakibatkan pembalikan nilai goodwill tersebut bersifat tidak berulang (non-recurring), nonkas, dan tidak berdampak kepada EBITDA yang disesuaikan maupun arus kas perseroan," ujar Patrick.

Sebagai tambahan informasi, jumlah aset GoTo juga berkurang lebih dari separuh dari Rp139,2 triliun menjadi Rp54,1 triliun. Angka itu terbentu dari jumlah liabilitas Rp18,4 triliun dan jumlah ekuitas Rp35,7 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//