Indonesia Memasuki Musim Konsolidasi Bank Asing

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
20 November 2023 18:36 WIB
Commonwealth Bank jadi salah satu bank asing yang melakukan konsolidasi dengan melepas seluruh kepemilikan sahamnya ke PT OCBC NISP Tbk. (Dokumen Commonwealth Bank)

FAKTA.COM, Jakarta - Perbankan asing di Indonesia tengah memasuki musim konsolidasi. Kondisi ini terjadi melalui penjualan saham hingga portofolio bisnis kredit.

Beberapa bank yang terlibat adalah Standard Chartered, PT Bank Commonwealth, dan Citibank. Bagaimana rincian yang terjadi pada tiga bank itu?

StandChart dan Danamon

Konsolidasi pertama terjadi pada StandChart Bank Indonesia atau SCBI dari kategori kantor cabang bank asing (KCBA). Pada 17 April 2023, SCBI menandatangani perjanjian penjualan portofolio pinjaman ritel konvensional kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Portofolio SCBI itu terdiri dari kartu kredit, kredit tanpa Agunan (KTA), kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Proses akuisisi diperkirakan akan selesai pada kuartal keempat tahun 2023, mengikuti persyaratan regulator yang terkait.

"Pengalihan ini merupakan bagian dari pembaruan strategi Standard Chartered Group yang diumumkan pada tahun 2021 untuk fokus ke produk wealth management dan deposito, serta bisnis korporasi, komersial, dan perbankan institusi," kata Andrew Chia, Cluster Chief Executive Officer, Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered, saat itu.

Soal Aturan Dividen, OJK Klaim Ingin Memperkuat TI Perbankan

Sementara bagi Danamon, akuisisi portofolio kredit SCBI bertujuan untuk memperkuat bisnis consumer, yang merupakan salah satu penggerak pertumbuhan bisnis utama. "Danamon maupun SCBI berkomitmen penuh untuk proses transisi yang lancar dan mulus, sehingga nasabah dapat menikmati akses ke ekosistem dan kapabilitas seluruh grup Danamon," ujar Wakil Presiden Direktur Bank Danamon, Hafid Hadeli.

Commonwealth dan OCBC NISP

Kepemilikan saham Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Bank Commonwealth akan dilepas seluruhnya ke PT Bank OCBC NISP Tbk. Penandatanganan perjanjian penjualan dan pembelian saham itu berlangsung pada 16 November 2023.

Dari kesepakatan yang ada, OCBC NISP akan mengambilalih 99% saham Bank Commonwealth dari CBA. "Estimasi nilai rencana transaksi adalah Rp2,2 triliun dan nilai tersebut bergantung pada penyesuaian yang wajar dengan ketentuan di dalam perjanjian," tulis surat tertanda dua direksi OCBC NISP, Hartati dan Lili S. Budiana.

Bos OJK Klaim Pelemahan Rupiah Tak Berdampak Signifikan ke Perbankan

Tak hanya itu saja, OCBC NISP juga akan mengakuisisi sisa 1% saham Bank Commonwealth dari pemegang saham lainnya.

Menurut surat OCBC NISP, tujuan akuisisi saham Bank Commonwealth menjadi bagian dari dukungan program arsitektur dan konsolidasi perbankan Indonesia, serta mendukung pengembangan usaha perseroan. Selanjutnya, Bank Commonwealth akan melebur ke dalam tubuh OCBC NISP.

Citibank dan UOB

Konsolidasi terbaru terjadi pada KBC Citibank dan PT Bank UOB Indonesia (UOBI). Melalui keterangan tertulis, Senin (20/11/2023), Citigroup mengumumkan telah menyelesaikan penjualan dan migrasi bisnis konsumer di Indonesia ke UOBI.

Penjualan termasuk perbankan ritel, kredit card, dan KTA, serta pengalihan sejumlah karyawan.

Menurut keterangan itu, Citi dan UOB telah mengumumkan rencana transaksi ini pada Januari 2022 sebagai bagian dari perjanjian penjualan di bisnis konsumer Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di Malaysia dan Thailand, transaksi sudah selesai pada 1 November 2022, kemudian di Vietnam pada 1 Maret 2023.

"Penjualan bisnis konsumer di empat wilayah itu memberikan keuntungan modal sekitar US$1,1 miliar," bungi keterangan tertulis Citibank.

Era Suku Bunga Tinggi, Perbankan RI Tetap Kuat

Dari tiga konsolidasi itu, akan seperti apa bisnis bank asing di Indonesia ke depan? Nyatanya, hingga saat ini masih banyak investor asing yang meminati bank di Indonesia.

Seperti yang pernah disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae. Beberapa investor itu berasal dari Korea Selatan, Jepang, dan Singapura.

"Bank di Indonesia terbuka bagi para investor, karena bisa memperkuat permodalan," ujar Dian.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//