Jumlah BUMN Makin Ramping, Hingga Oktober Tersisa 65

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
06 Desember 2023 06:31 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Dokumen Kementerian BUMN)

FAKTA.COM, Jakarta - Perjalanan restrukturisasi portofolio BUMN pada era kepemimpinan Erick Thohir, memasuki masa akhir. Memulai dengan 114 BUMN pada awal 2020, kini jumlahnya semakin berkurang.

Fakta itu tertuang dalam laporan tahunan Kementerian BUMN 2022. Dalam laporannya itu, ternyata terungkap juga jumlah BUMN hingga Oktober 2023.

Pada periode ini, hanya tersisa 65 BUMN. Jumlah ini terus berkurang dari akhiir 2020 sebanyak 108 BUMN, 92 BUMN di akhir 2021, dan 74 BUMN hingga Desember 2022.

Dari data itu, maka jumlah BUMN sejak Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN telah berkurang 49.

Pengurangan jumlah BUMN itu seiring dengan empat aksi korporasi utama dalam rangka penyelerasan dan restrukturisasi portofolio BUMN. Salah satunya, penyempurnaan struktur korporasi MIND ID.

Erick Thohir dan Klaim Pencapaian 4 Tahun jadi Menteri BUMN

Dalam aksi itu, saham negara di Inalum, Antam, Timah, Bukit Asam dan Freeport beralih ke MIND ID yang merupakan BUMN baru 2023.

Selain itu, ada penyempurnaan struktur korporasi InJourney. Caranya dengan injeksi saham negara di ITDC ke InJourney.

Kemudian ada pembubaran 6 BUMN yang terdiri dari Merpati, Leces, Istaka, ISN, KKA, dan Iglas. Termasuk, penggabungan BUMN transportasi darat dengan peleburan PPD dan Damri.

Serta, pengalihan kewenangan Bina Karya ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Mengelola BUMN Sakit, Kinerja Perusahaan Mulai Bangkit

Sebagai tambahan informasi, distribusi ke 65 BUMN yang ada per Oktober 2023 dapat diklasifikasikan berdasarkan status kepengelolaannya menjadi:

1. BUMN Persero terbuka: 13 BUMN

2. BUMN Persero tertutup: 25 BUMN (termasuk BUMN proses likuidasi)

3. BUMN dalam bentuk Perum: 11 BUMN

4. BUMN yang dititipkelolakan kepada:

- PPA: 13 BUMN

- Danareksa: 3 BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir dalam sambutan di laporan itu menyampaikan, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di tahun 2023-2024 untuk menutup babak Peta Jalan 2020-2024. Di antaranya:

  1. Perampingan lebih lanjut Portofolio BUMN terutama perampingan pada BUMN titip kelola pada Danareksa dan perapihan holding Perkebunan dan holding InJourney;

  2. Institusionalisasi reformasi yang sudah dicapai untuk melestarikan praktik tata kelola dan manajemen risiko yang baik; dan

  3. Menggalakkan kerja sama strategis dan meningkatkan partisipasi swasta dalam menciptakan nilai tambah ekonomi.
Dividen BUMN Rp74,1 T, Erick Thohir Sebut Bu Menkeu Happy

Erick menambahkan, Kementerian BUMN juga akan mencanangkan Peta Jalan 2024-2034 untuk menggiring akselerasi pertumbuhan yang bertumpu pada:

  • Pelopor Ekonomi Hijau;

  • Inovasi Teknologi & Digitalisasi yang Terintegrasi;

  • Pembangunan Infrastruktur Terintegrasi yang Berskala Internasional; dan

  • Pemberdayaan UMKM

"Untuk Indonesia Emas 2045," kata Erick menutup sambutannya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//