Kabar dari Garuda Indonesia: Kasasi Greylag Ditolak, Notasi Saham Berkurang

Oleh Andry Winanto - fakta.com
02 Februari 2024 11:50 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Dokumen Garuda Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., optimistis kinerja usaha akan semakin membaik pascaputusan Mahkamah Agung yang menolak permohonan kasasi Greylag Entities atas pembatalan perdamaian.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan hal ini menjadi tambahan semangat bagi perseroan yang tengah berfokus pada perbaikan kinerja bisnis.

“Berkenaan dengan ditolaknya permohonan kasasi, kami bisa memperkuat tingkat kepercayaan stakeholder pasar modal dengan dilepaskannya salah satu kriteria pada efek pemantauan khusus. Demikian pula dihapuskannya notasi khusus B pada kode perusahaan tercatat, yaitu terkait kondisi dimohonkan pembatalan perdamaian,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (1/2/2024).

Dilaporkan ke Polisi oleh Karyawannya, Dirut Garuda Indonesia Buka Suara

Irfan menjelaskan, pihaknya yakin pemenuhan pencabutan kriteria efek pemantauan khusus tersebut dapat secara bertahap akan dipenuhi selaras dengan outlook kinerja usaha yang akan terus tumbuh positif.

“Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, utamanya melalui pertumbuhan pendapatan, kedepannya outlook pemulihan kinerja kami harapkan secara bertahap dapat terus tumbuh positif secara konsisten,” tutur dia.

Sebagai informasi, sebelumnya Greylag Entities mengajukan dua permohonan pembatalan perdamaian terhadap Putusan Homologasi yang telah putuskan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada pertengahan tahun 2022 lalu. 

Adapun, pencabutan kriteria dan penghapusan notasi tersebut, sesuai langkah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi Greylag Entities melalui Putusan No. 1294 K/Pdt.Sus-Pailit/2023 dan No. 1296 K/Pdt.Sus-Pailit/2023. 

“Dengan demikian putusan kasasi tersebut telah berkekuatan hukum tetap,” kata Irfan.

Alokasikan US$50 Juta, Garuda Indonesia Lunasi Sebagian Surat Utang

Untuk diketahui, hingga kuartal III-2023 emiten bersandi saham GIAA itu membukukan total pendapatan US$2,23 miliar, tumbuh 48% year on year (yoy) dari kuartal III-2022 yang sebesar US$1,5 miliar. 

Pertumbuhan pendapatan usaha ini turut dikontribusikan oleh peningkatan penerbangan berjadwal sebesar 49,02% menjadi US$1,72 miliar.

Lalu, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$234,91 juta.

Solidnya pertumbuhan kinerja usaha juga terlihat dari keberhasilan perseroan menerbangkan 14,28 juta penumpang secara konsolidasi. Torahan ini melonjak 36,05% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//