Kinerja Astra 2023: Tekanan Investasi di GoTo dan Hermina, serta Rencana Dividen

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
28 Februari 2024 13:16 WIB
Menara Astra. (Dokumen Astra)

FAKTA.COM, Jakarta - Lini bisnis otomotif PT Astra International Tbk, kembali bangkit. Setelah hanya meraup laba Rp9,67 triliun pada 2022, salah satu bisnis utama Astra ini tumbuh 18% menjadi Rp11,42 triliun pada 2023.

"Laba bersih divisi otomotif mencerminkan peningkatan penjualan di bisnis sepeda motor dan komponen otomotif," kata Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, Selasa (27/2/2024).

Pencapaian bisnis otomotif tersebut sekaligus menutupi stagnasi bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi Astra. Pada 2023, lini bisnis ini mencatat penurunan laba 0,1% dari Rp12,68 triliun menjadi Rp12,67 triliun.

Meski 'Panen' Untung, Astra dan Indofood Waspadai Ketidakpastian Global

Termasuk, lini bisnis agribisnis dengan penurunan laba 39% dari Rp1,38 triliun menjadi Rp841 miliar. Di luar itu, sebagian besar lini bisnis Astra tumbuh cukup baik.

Hasil itu membuat total laba Astra naik 17% dari Rp28,94 triliun di 2022 menjadi Rp33,84 triliun pada 2023.

"Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2023, didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen," kata Djony menambahkan.

Dengan pencapaian itu, Djony menilai, Astra menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua. "Jika kedua kondisi ini masih berlanjut, kami mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024," ucapnya.

Selain seluruh bisnisnya yang tumbuh, namun laba bersih Astra sedikit terkikis oleh penyesuaian nilai wajar atas investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk atau Hermina.

Sepanjang 2023, penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina membaik jadi Rp159 miliar dari periode 2022 Rp1,54 triliun. Dari kondisi ini, Astra seharusnya meraup laba bersih 2022 Rp30,49 triliun dan laba bersih 2023 Rp33,99 triliun.

Astra 'Gacor' Investasi Sektor Kesehatan, Ada Rencana Apa?

Atas catatan tersebut, Astra bakal menyiapkan dividen final Rp421 per saham yang akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada April 2024. Dividen final yang akan diusulkan tersebut, bersama dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham yang dibagikan pada Oktober 2023.

"Maka total dividen yang diusulkan untuk tahun 2023 menjadi Rp519 per saham dengan rasio pembayaran dividen sebesar 62% (berdasarkan laba bersih Grup sebesar Rp34,0 triliun, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina)," ujar Djony.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//