Pendapatan Turun, Laba Perusahaan Kimia Terafiliasi Boy Thohir Malah Melesat 229 Persen

FAKTA.COM, Jakarta - Performa keuangan PT Essa Industries Indonesia Tbk dalam posisi baik. Terutama jika melihat perolehan labanya yang pada kuartal I-2024 melesat 229%.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (23/4/2024), laba perusahaan energi dan kimia yang terafiliasi Garibaldi (Boy) Thohir itu mencapai US$10,2 juta dibandingkan periode sama 2023 sebesar US$3,1 juta.

Dalam laporan keuangan itu, pertumbuhan laba Essa sebenarnya tidak sejalan dengan pendapatannya. Pada periode ini, pendapatan perseroan turun 15,9% dari US$87,8 juta menjadi US$73,8 juta.

Meski begitu, beban pokok pendapatan perseroan turun lebih dalam atau mencapai 32,7% dari US$69,4 juta menjadi US$46,7 juta. Alhasil, laba kotor Essa juga melesat 47,3% menjadi US$27,1 juta dari sebelumnya US$18,4 juta.

Selain itu, Essa juga berhasil menekan kerugian lainnya dari US$6,2 juta menjadi US$3,5 juta.

Mengomentari kinerja keuangan perseroan, Corporate Secretary Essa, Shinta D. U. Siringoringo menuturkan, meskipun harga realisasi Amoniak perseroan turun 51% menjadi rata-rata US$344/MT pada kuartal I-2024, peningkatan volume produksi dan penurunan biaya berkontribusi pada peningkatan EBITDA.

"Penurunan harga Amoniak, dipicu oleh masalah geopolitik di Timur Tengah dan kawasan Laut Merah pada awal 2024, yang mencapai titik terendahnya pada bulan Maret 2024, dan selanjutnya menunjukkan tren peningkatan," kata Shinta.

Shinta pun menjelaskan, perseroan memperkirakan harga amoniak akan tetap berada pada level yang serupa dengan 2023. Sementara itu, harga LPG menunjukkan peningkatan yang cukup kuat di tengah pemotongan produksi minyak negara–negara anggota OPEC+