Penerima Pinjaman Fintech Lending Menurun, TWP90 Makin Tinggi

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
07 Juli 2023 08:43 WIB
Ilustrasi. (AFPI)

FAKTA.COM, Jakarta - Industri fintech lending sedang masuk tahap penurunan performa. Kenyataan ini bisa dilihat dari perkembangan pembiayaan yang belum terbayarkan (outstanding), jumlah penerima pinjaman aktif hingga tingkat wanprestasi pengembalian pinjaman (TWP90) per Mei 2023.

Melalui data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding penyaluran pembiayaan fintech lending pada periode tersebut hanya tumbuh 0,66% secara year to date. Nilainya menjadi Rp51,46 triliun dari posisi Desember 2022 Rp51,12 triliun.

Sumber: OJK, diolah Fakta.com Sumber: OJK, diolah Fakta.com

Pertumbuhan yang tipis itu tak lepas dari penurunan jumlah penerima pinjaman aktif yang per Mei 2023 mencapai 17,69 juta. Artinya, jumlah tersebut berkurang 2,03 juta atau turun 10,29% dari 19,72 juta pada Desember 2022.

Di sisi lain, persentase TWP90 terus menunjukkan kenaikan. Hingga Mei angkanya mencapai 3,36% dari posisi Desember 2022 pada level 2,78%.

Perlu diketahui, TWP90 adalah ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian pendanaan di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Sumber: OJK, diolah Fakta.com Sumber: OJK, diolah Fakta.com

Sebagai tambahan informasi, data-data tersebut merupakan akumulasi dari 102 fintech lending yang terdiri dari 95 konvensional dan 7 syariah. Adapun per Mei 2023, total aset 102 fintech lending tersebut mencapai Rp6,42 triliun dengan liabilitas Rp3,23 triliun dan ekuitas Rp3,19 triliun.

Alternatif Pembiayaan UMKM

Di tengah penurunan performa itu, fintech lending cukup berkontribusi atas pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terlihat dari outstanding pembiayaan yang mencapai Rp19,76 triliun atau setara 38,4% dari total outstanding pembiayaan fintech lending.

Secara rinci, UMKM penerima pembiayaan dari fintech lending berasal dari perseorangan dengan nilai Rp15,63 triliun. Sementara untuk UMKM badan usaha mendapat pembiayaan Rp4,13 triliun.

Tergerus ULN Pemerintah, Nilai Cadev Terendah Sejak Desember 2022

Dengan catatan itu, OJK terus mendorong akses keuangan ke sektor produktif. Khususnya UMKM yang masih kesulitan mendapat pembiayaan dari perbankan atau keuangan formal lainnya.

Adpun OJK menilai fintech lending menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang cepat dan mudah bagi UMKM.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//