Penurunan Suku Bunga jadi Harapan Perbankan untuk Bertumbuh

Oleh Andry Winanto - fakta.com
20 Desember 2023 15:05 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina mengatakan bahwa peluang utama pertumbuhan industri perbankan ke depan adalah penurunan suku bunga acuan.

Menurut dia, interest rate di dalam negeri tidak bisa lepas dari sentimen yang berkembang secara global. Utamanya yang berasal dari bank sentral Amerika Serikat, yakni The Federal Reserve (The Fed).

“Terus menurunnya inflasi di dunia akan mendorong penurunan Fed Fund Rate (suku bunga AS). Ini menjadi peluang yang perlu dimanfaatkan bagi pelaku ekonomi, baik individu maupun korporasi, agar mendukung pemulihan secara lebih cepat,” ujarnya melalui kanal daring, dikutip Rabu (20/12/2023).

Dian menjelaskan, harapan itu harus dibarengi dengan kewaspadaan karena risiko yang berkembang tetap menunjukan ketidakpastian.

“Apalagi yang sifatnya geopolitik dan tidak terduga-duga agar tetap bisa menangkap peluang pertumbuhan ekonomi serta mengakselerasi kegiatan produktif di semester kedua 2024,” kata Dian.

Bunga Acuan BI Berpotensi Turun Tahun Depan

Dalam kesempatan yang sama, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menilai tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) saat ini yang sebesar 6,00% sudah berada di titik puncak. Dia menyebut prediksi tersebut mengikuti ekspektasi Fed Fund Rate yang diyakini juga bakal turun seiring dengan pelandaian inflasi.

“Kami melihat ada ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga 200 basis points (bps) sampai akhir 2024. Kalau itu terjadi maka proses pemulihan bisa lebih cepat,” kata Andry.

Untuk diketahui, pada Kamis (21/12/2023) nanti, Bank Indonesia akan menyelenggarakan konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) guna mengumumkan tingkat suku bunga acuan yang berlaku. Adapun, terakhir kali BI menaikan interest rate adalah pada Oktober 2023 sebesar 25 bps dari 5,75% menjadi 6,00%.

Suku Bunga Simpanan Rupiah Perbankan Berpotensi Meningkat

Sebagai informasi, suku bunga yang kompetitif (rendah) memungkinkan perbankan bisa menyalurkan kredit secara lebih masif. Jika suku bunga tinggi, maka pelaku usaha cenderung menghindari penarikan dana di bank lantaran biaya dana (cost of fund) menjadi lebih mahal. 

Apabila sektor usaha menahan laju ekspansi bisa berakibat pada terhambatnya perputaran roda ekonomi di dalam negeri.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//