Pertamina Mau Ubah Investasi dari Minyak ke Carbon Capture dan Gas Alam

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
07 September 2023 08:48 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Pertamina)

FAKTA.COM, Jakarta - PT Pertamina (Persero) ingin menunjukkan komitmennya untuk mengurangi emisi karbon. Salah satunya dengan mengembangkan bisnis Carbon Capture Storage (CCS) dan Gas Alam Cair (liquefied natural gas/LNG).

Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, rencana tersebut bagian dari perubahan tren investasi perseroan. "Dari bisnis minyak (fuel) ke carbon capture dan solusi gas alam," ujar Nicke dalam Bloomberg CEO Forum at ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Dalam perencanaan jangka panjang, Pertamina akan mengalokasikan sebagian besar investasinya untuk pengembangan LNG di sektor hulu. Di sini, porsi yang disiapkan berkisar 60% hingga 65%.

Pertamina dan Petronas Berbagi 35 Persen Blok Masela Milik Shell

Selain itu, Pertamina juga mengalokasikan 15% dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) untuk mengembangkan bisnis nol karbon. "Seperti panas bumi, energi surya, dan angin, yang sangat penting dalam mencapai target net-zero emission," tutur Nicke.

Indonesia, kata Nicke, memiliki kapasitas penyimpanan CO2 sebanyak 400 gigaton. Jadi, Pertamina dapat mengembangkan sebuah pusat Kawasan untuk CO2.

"Dan sangat penting bahwa mekanisme perdagangan karbon harus dibentuk agar CCUS menjadi lebih layak secara ekonomi," pungkas Nicke.

Pertamina juga telah memulai beberapa upaya dekarbonisasi untuk mengurangi emisi dari aset bisnis yang ada dan berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 31%. Untuk itu, Pertamina berkomitmen untuk mengembangkan industri hulu gas, termasuk hidrogen biru, amonia biru, metanol, dan infrastruktur gas yang diperlukan di seluruh rantai nilai.

99 PLTU Batu Bara Bakal Ikut Perdagangan Karbon

Nicke berharap, roadmap transisi energi Pertamina menjadi langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan antara keandalan dan keamanan energi nasional sekaligus mengatasi masalah iklim. Terlebih, negara-negara di dunia menghadapi masalah serius yang sama terkait perubahan iklim dan tujuan bersama mencapai net zero emission.

"Tujuan ini berarti bahwa semua negara dan perusahaan sedang berlomba menuju garis finish yang sama, yakni tercapainya net zero emission," kata Nicke menambahkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//