Rancang Penghapusan Defisit, Bumi Resources Milik Bakrie Untung US$67,6 Juta

FAKTA.COM, Jakarta - Seiring rencana kuasi reorganisasi dengan harapan bisa membagi dividen ke pemegang saham, PT Bumi Resources Tbk merilis kinerja keuangannya dalam kuartal I-2024. Pada periode itu, perusahaan tambang terafiliasi Bakrie Group meraup laba bersih US$67,6 juta.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Rabu (24/4/2024), laba tersebut tumbuh 12,3% dari periode sama 2023 US$60,2 juta.

Secara rinci, sebenarnya pendapatan perseroan mencatat penurunan 31,6% dari US$454,9 juta menjadi US$311 juta. Namun beban pokok pendapatan perseroan juga turun.

Angkanya, 22,1% menjadi US$288,9 juta dari sebelumnya US$370,8 juta.

Selain itu, beban usaha Bumi Resources juga turun dari US$16,7 juta menjadi US$11,5 juta. Ditambah lagi beban bunga dan keuangan yang turun hingga 50% dari US$6,8 juta menjadi US$3,4 juta.

Namun dari catatan yang ada, kontribusi terbesar yang mendorong laba Bumi Resources adalah manfaat pajak penghasilan yang mencapai US$40,9 juta dari sebelumnya yang masuk pos beban US$15,4 juta.

Sebelum rilis laporan keuangan ini, Bumi Resources telah mengumumkan rencana kuasi reorganisasi. Langkah tersebut menjaadi bagian dari upaya perseroan untuk memperbaiki ekuitas dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan saldo agio saham.

Dari rencana itu, manajemen Bumi Resources berharap bisa memberikan dampak positif bagi pemegang saham dengan membagi dividen. Selain itu, perseroan juga ingin lebih mudah mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan usahanya.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan 2023, defisit Bumi Resources mencapai US$2,35 juta. Sementara pada kuartal I-2024 ini, defisit perseroan turun tipis 2,97% menjadi US$2,28 juta.