Selektif Pilih Sektor Agar Kredit Bermasalah Terkontrol

Oleh Andry Winanto - fakta.com
28 November 2023 06:47 WIB
Menara BNI. (Dokumen BNI)

FAKTA.COM, Jakarta - Dua bank BUMN lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya pada tahun depan. Cara ini dilakukan agar bisa menjaga level kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).

Salah satunya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin berharap NPL perseroan stabil dalam kisaran 1%-1,3%. 

"Angka itu dengan asumsi pertumbuhan kredit 10%-12%," kata Ahmad dalam Public Expose Live, Senin (27/11/2023).

Meski begitu, Bank Mandiri terus melakukan analisis seluruh sektor dalam framework pertumbuhan kreditnya. Di sini, kata Ahmad, Bank Mandiri melakukan evaluasi setiap tiga bulan.

Di sini, lanjut Ahmad, ada kerja sama dengan kepala ekonom untuk melihat sektor-sektor yang perlu diwaspadai. "Kami melakukan sensitivity analysis dan stress test dengan melihat harga komoditas dari sisi global demand dan supply," katanya.

Era Bunga Tinggi, Bank Mandiri Tetap Optimistis Tumbuhkan Kredit

Adapun sektor yang dimaksud berkaitan dengan dampak geopolitik di Timur Tengah dan sektor yang orientasi ekspor ke negara terdampak geopolitik. "Misalnya, jika krisis di Gaza terekskalasi, maka bisa saja harga minyak naik. Ini kita lihat dampaknya kepada para calon debitur," ucap Ahmad.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga mengedepankan kehati-hatian (prudent) dalam penyaluran dana di tengah proyeksi perlambatan ekonomi global yang masih berlanjut. Hal ini dianggap penting karena perseroan merupakan bank nasional dengan jaringan kantor cabang luar negeri (KCNL) terbanyak.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Kepatuhan BNI, Mucharom menyampaikan, mitigasi tersebut sudah mulai menampakan hasil dengan rasio NPL yang membaik menjadi 2,3% pada September 2023 dari sebelumnya 3% di September 2022.

“Rasio NPL BNI terus turun berkelanjutan dari waktu ke waktu,” kata Mucharom menegaskan.

Penyaluran Kredit Membaik, Pertumbuhan Laba BNI Malah Melambat

Pada tahun depan, BNI menetapkan target pertumbuhan kredit dobel digit tahun untuk tahun depan.  Mucharom mengatakan, meski cenderung agresif, namun sejatinya pertumbuhan intermediasi tersebut cukup moderat lantaran masih selevel dengan rata-rata perbankan nasional.

“Tahun depan kami menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10% sejalan dengan industri,” ujarnya.

Arom, sapaan akrab Mucharom menjelaskan, perseroan telah memiliki strategi khusus untuk bisa merealisasikan bidikan tersebut. “Kami akan fokus pada penyaluran kredit di sektor-sektor yang berisiko rendah atau blue chip, baik itu kepada BUMN maupun swasta serta anak usahanya yang sesuai dengan kriteria,” ujar Arom.

Optimistis Kinerjanya Positif, Perbankan Mitigasi Risiko Inflasi Pangan

Arom menambahkan, intermediasi tahun depan diyakini akan lebih tinggi seiring dengan konsentrasi likuiditas yang cukup besar jelang perhelatan pemilu.

“Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8% sampai dengan 9%,” kata dia menambahkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//