Duh, Bumi Makin Panas!

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
20 Maret 2024 20:11 WIB
Suhu bumi yang menghangat bisa membuat es laut makin lama makin mencair. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - World Meteorological Organization (WMO) mengeluarkan sejumlah temuan mengejutkan. Salah satunya tahun 2023 merupakan tahun terpanas.

Dikutip dari laman Arab News, Rabu (20/3/2024), The State of the Global Climate 2023 menunjukkan suhu global pada periode Maret 2023-Februari 2024 mencapai 1,56 derajat Celsius menurut Copernicus Climate Service Uni Eropa.

"Bumi mengeluarkan seruan darurat," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres.

Guterres mengatakan laporan terbaru WMO menunjukkan bahwa bumi di ambang kehancuran. Dikatakan bahwa polusi bahan bakar fosil membuat kekacauan iklim makin parah.

Mengenal Gelombang Panas, Cuaca Ekstrem yang Landa Malaysia

The State of Global Climate 2023 juga menunjukkan suhu rata-rata global mencapai 1,45 derajat Celsius--mendekati ambang batas, yaitu 1,5 derajat Celsius dari tingkat praindustri. WMO menyebut suhu itu menjadi yang terpanas dalam 10 tahun terakhir.

Laporan ini juga menyebut ada kenaikan gas rumah kaca, suhu tanah dan air, serta gletser dan es laut yang mencair. Disebutkan bahwa pada 2023 lebih dari 90% perairan laut mengalami kondisi gelombang panas setidaknya sekali. Gletser pun paling banyak mencair pada tahun lalu. Begitu juga es laut Antartika yang menyusut hingga ke level terendah yang pernah ada.

"Belum pernah kita sedekat ini, meskipun hanya sementara, pada batas bawah 1,5 derajat Celsius yang tercantum dalam Perjanjian Paris tentang perubahan iklim," kata Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo.

Bahaya jika Bumi Makin Panas

Jika dibiarkan, bisa-bisa bumi akan semakin panas dan suhunya pun bisa meningkat. Jika suhu bumi makin naik, ada sejumlah bencana yang akan mengintai.

Waspada Cuaca Ekstrem saat Musim Pancaroba

Mengutip Sky News, misalnya, kalau suhu dunia naik dua derajat, gletser di pengunungan dan sungai akan lenyap. Daerah pegunungan akan mengalami longsor karena lapisan es yang menyatukan keduanya akan mencair.

Kemudian, pada 2100, permukaan air laut bisa naik 1 meter dan membuat 10% populasi dunia mengungsi. Negara-negara seperti India dan Maladewa akan tenggelam. Jumlah orang meninggal juga akan lebih besar karena melawan panas yang meningkat.

Ekosistem akan runtuh dan sepertiga kehidupan di bumi terancam punah. Pertumbuhan tanaman akan melambat, lalu berhenti. Tumbuhan tidak bisa menyerap gas karbon dioksida dengan baik.

Pusat pangan dunia akan tandus. Dalam waktu 85 tahun, sepertiga bumi akan kekurangan air bersih.

Seram, ya? Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar bisa mengurangi dampak pemanasan global?

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menekan pemanasan global. Contohnya, menanam pohon dan mendaur ulang barang. Kemudian, menggunakan bola lampu hemat energi dan mematikan air ketika sedang menyikat gigi.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//