May Day 2024: Menelusuri Seliweran Pekerja Jakarta lewat Data

Oleh Sandy Indra Pratama - fakta.com
01 Mei 2024 07:40 WIB
Peringatan Hari Buruh Internasional.

FAKTA.COM, Jakarta - Adzan Subuh baru saja selesai. Langgar kecil dekat Stasiun Tambun, Bekasi, Jawa Barat itu tampak sesak. Satu persatu, silih berganti para jamaah tertib menunaikan kewajiban agamanya.

Sementara panggilan bagi para penumpang kereta listrik menuju kota Jakarta, dari jauh terdengar jelas. Petugas mengingatkan bahwa waktu kedatangan kereta sudah dekat. Jamaah yang tadinya santai mengikat tali sepatu, kini mulai bergegas. Mereka tiba-tiba beringas. Berebut nafas di kereta listrik menuju Jakarta.

Ya begitu deskripsi keseharian para pekerja Jakarta. Berjibaku sedari pagi dan bergelut pulang di sore hari. Seolah tak kenal lelah, mereka ulangi tiap hari, hingga akhir pekan tiba.

Para pekerja itu sejatinya adalah penggerak ekonomi Jakarta yang dulunya ibu kota. Mereka datang dari sekeling wilayah di pinggiran Jakarta. Ada yang memang tinggal dan menetap di area Jakarta. Tapi tak banyak.

Sebuah analisis asal-asalan menyebutkan, jika siang hari Jakarta berpenduduk 12 juta, maka dua per tiganya akan pulang kandang, menyisakan 3 juta orang saja yang melewatkan malam bersama Jakarta.

May Day 2024: 50 Ribu Buruh Siap Berdemo ke Istana

Lantas pertanyaan bergalayut, dari mana saja pekerja Jakarta datang? di mana tempat tinggal mereka?

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Oktober 2023, ada sekitar 3,6 juta pekerja komuter di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Pekerja komuter adalah pekerja yang melakukan mobilitas harian dengan melewati batas administrasi kabupaten atau kota tempat ia tinggal. Alias mereka berseliweran keluar masuk Jakarta dengan tujuan bekerja.

Data BPS menunjukkan, per Oktober 2023 mayoritas pekerja komuter Jabodetabek tinggal di Kabupaten Bogor. Julah mereka mendominasi sekitar 459 ribu orang atau 12,7% dari total kawasan.

Kota Jabodetabek lain yang masuk jajaran top 5 adalah Kota Bekasi (406 ribu orang), Kota Depok (399 ribu), Kota Tangerang (270 ribu), Kabupaten Bekasi (256 ribu) dan Kabupaten Tangerang (242 ribu orang).

Secara umum pekerja komuter Jabodetabek itu paling banyak bekerja di kantor, pabrik, gedung setara 2,5 juta orang atau 69,6%.

Lokasi kerja terbanyak berikutnya adalah mall/pasar/pertokoan (555 ribu orang atau 15,4%), dan pinggir jalan/keliling/lokasi tidak tetap (167 ribu orang atau 4,6%).

Itu angka di Jakarta saja, Fakta.com lantas menelusuri lebih luas lagi data pekerja komuter. Jangkauannya kita luaskan menjadi seluruh Indonesia.

May Day 2024: Menyoal May Day dan Secuil Sejarahnya

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah pekerja komuter di Indonesia mencapai 7,18 juta orang pada Februari 2023, bertambah 110 ribu orang dibanding Februari sebelumnya.

Jumlah pekerja komuter itu kini setara dengan 5,18% dari jumlah total penduduk bekerja yang mencapai 138,63 juta orang. Mereka adalah pekerja yang rela menembus batas-batas administrasi kota demi sebuah pekerjaan.

Masih dari data BPS, Karakteristik pekerja komuter pada Februari 2023 didominasi oleh pekerja laki-laki 72,32% dari total jumlah, sedangkan perempuan 29,05%.

Berdasarkan tingkat pendidikannya, mayoritas pekerja komuter pada Februari 2023 adalah lulusan Diploma IV/S1/S2/S3 dengan proporsi 24,65%. Kemudian lulusan SMA 22,69% dan SMK 21,48%.

Pekerja komuter didominasi oleh penduduk yang bekerja pada kegiatan formal, dengan proporsi 83,29%. Sisanya informal.

Sebagian besar pekerja komuter menggunakan kendaraan pribadi/dinas (93,19%), sedangkan yang menggunakan kendaraan umum dan kendaraan lainnya masing-masing hanya 5,82% dan 0,99%.

Adapun setelah pandemi Covid-19, jumlah pekerja komuter di Indonesia menurun drastis. Hal ini dipengaruhi kebijakan pembatasan mobilitas yang marak diterapkan selama 2020-2021, peningkatan tren bekerja di rumah (work from home), serta bertambahnya pengangguran akibat pandemi.

Pada Februari 2020, sebelum pandemi melanda, jumlah pekerja komuter sempat mencapai 9 juta orang. Namun, pada Februari 2021 jumlahnya berkurang 1,02 juta orang, dan berkurang lagi 940 ribu orang pada Februari 2022.

Sekali lagi adzan terdengar keras berkumandang. Kini suaranya berasal dari sebuah masjid kecil dekat stasiun Palmerah yang saat itu suasananya sibuk bukan buatan. Para pekerja bergegas. Tak hanya sholat, mereka juga nampak bersiap pulang.

Ya pulang ke kandang mereka masing-masing, ke sudut-sudut perumahan penduduk melintasi batas-batas kota. Panjang umur para pekerja!

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//