POINTER: Menanti Janji 'Hadiah' dari Defisit APBN

Oleh Issa Almawadi - fakta.com
28 November 2023 14:28 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)

FAKTA.COM, Jakarta - Surplus anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), resmi terhenti. Pada Oktober 2023, APBN sudah mulai defisit Rp700 miliar setelah dalam sembilan bulan terus-terusan surplus.

Sejatinya, APBN memang sudah dirancang defisit. Artinya, sisi pendapatan negara lebih kecil dibandingkan dengan sisi belanja dan sisanya ditutupi lewat pembiayaan (utang).

Catatan ini justru menjadi kabar baik. Pasalnya, dengan defisit, APBN punya ruang untuk bermanuver sebagai shock absorber dari tekanan yang timbul.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, defisit APBN per Oktober 2023 setara dengan 0,003% dari produk domestik bruto (PDB). Namun keseimbangan primer masih surplus Rp365,4 triliun.

Asing Lepas SBN, Rasio Utang Luar Negeri ke PDB jadi 28,9 Persen

Dari laporan sebelumnya, defisit APBN ditetapkan 2,84% dari PDB. Namun target itu dipertajam menjadi 2,3% dari PDB.

Meski begitu, Kementerian Keuangan tak menampik adanya perlambatan dalam hal pendapatan negara. Lantas, akan seperti apa realisasi APBN sampai akhir tahun dan tahun depan?

Secara keseluruhan, kinerja APBN hingga Oktober 2023 resilien dan tetap terjaga baik dengan realisasi yang memberikan berbagai manfaat untuk masyarakat Indonesia.

Pemilu Bisa Tambah 0,45 Persen Pertumbuhan Ekonomi

Sri Mulyani menegaskan, akselerasi belanja dan upaya mengantisipasi perlambatan pendapatan akan terus ditingkatkan untuk menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta ketidakpastian ekonomi global.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//