Jelang Hari Pencoblosan, Pengamat: Pemilih Harus Kritis Memilah Informasi

Oleh Gin gin Tigin Ginulur - fakta.com
13 Februari 2024 06:00 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Shutterstock)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemungutan suara Pemilu 2024 sudah di depan mata. Tinggal satu hari lagi masyarakat akan menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.

Menjelang hari pencoblosan, pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengimbau kepada pemilih untuk kritis memilah informasi.

"Pada akhirnya masyarakat pemilih harus kritis, pemilih sudah mendapatkan informasi banyak pada masa kampanye, kemudian di masa tenang ini juga muncul berbagai informasi," kata Firman kepada Fakta.com, Senin (12/2/2024).

Firman pun mengomentari film dokumenter Dirty Vote yang tayang pada hari pertama masa tenang, Minggu (11/2/2024).

Menurut dia, film tersebut menjadi bagian dari informasi berisi kompilasi berbagai indikasi kecurangan yang selama ini sudah muncul di media.

Instagram dan Threads Mulai Stop Rekomendasikan Konten Politik

"Ini saya pikir bagian dari informasi, dan pemilih silakan memilah-milah memfilter, menyaring karena sebetulnya relatif mudah itu tinggal dikomparasikan dengan berbagai sumber," kata Firman.

Film dokumenter berjudul "Dirty Vote" rilis pada hari pertama masa tenang Pemilu 2024, Minggu (11/2/2024).

Berdurasi 1 jam 57 menit, film ini menceritakan dugaan kecurangan pemilu untuk melanggengkan dinasti Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam film tersebut, tiga sosok praktisi dosen sekaligus pakar hukum, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar menguak desain kecurangan pemilu.

Mereka mengungkap tentang instrumen kekuasaan yang telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu meski prosesnya merusak tatanan demokrasi.

Heboh Film Dirty Vote, Edukasi atau Kampanye Negatif?

Sementara itu, 19.750 personel gabungan siap mengamankan Pemilu 2024 di 27 kabupaten dan kota di Jabar. Mereka akan mulai bertugas mulai dari masa tenang ini hingga seluruh tahapan pemilu selesai.

"Total 19.700-an personel untuk memastikan pelaksanaan pemilu di Jabar berjalan lancar, jujur, dan damai hingga perhitungan suara nanti. Pemilu adalah momentum penting bagi kita untuk menentukan arah dan pemimpin negara ke depan," ujar Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin.

Pihaknya menjamin keamanan masyarakat yang telah memiliki hak pilih saat pencoblosan pada 14 Februari 2024. Untuk itu Bey meminta masyarakat tak ragu datang ke TPS untuk menyuarakan hak pilihnya.

"Kami menjamin tak akan ada intimidasi dan juga kami menentang keras kecurangan baik tindak pidana pemilu seperti politisasi SARA maupun penyebaran informasi hoaks," tegas Bey.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//