Menerka Nasib Koalisi Perubahan, Mungkinkah Anies Ditinggal Sendiri?

Oleh Gin gin Tigin Ginulur - fakta.com
19 Februari 2024 17:07 WIB
Anies Baswedan. (Dokumentasi Fakta.com/Ilham Fadillah)

FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Minggu (18/2/2024) sore.

Pertemuan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai nasib Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan capres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Sebagai informasi, NasDem merupakan salah satu partai pengusung AMIN. Bersama PKB dan PKS, koalisi tersebut mengusung slogan perubahan.

Namun, berdasarkan real count KPU, hingga hari ini perolehan suara AMIN masih di bawah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pak Prabowo, 4 Anggaran Ini Bisa Dipakai untuk Program Makan Gratis

Tak heran, spekulasi mengenai maksud pertemuan antara Surya Paloh dengan Jokowi pun bermunculan. 

Terkait pertemuan tersebut, Jokowi buka suara. Dia menyebut pertemuan dengan Surya Paloh membicarakan masalah politik.

"Ya pertemuan politik biasa, bicara masalah politik juga biasa," kata Jokowi di RS Pusat Pertahanan Negara (RSPPN), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Ditanya wartawan siapa yang lebih dulu mengundang, Jokowi mengatakan, keduanya sama-sama ingin bertemu. "Saya kira dua-duanya," jawab Jokowi.

Kawal Ketat Gudang PPK, Polisi Siap Tembak di Tempat Perusak Surat Suara

Jokowi lantas meminta agar persoalan siapa yang mengundang tidak diperdebatkan. Yang terpenting, kata dia, pertemuan tersebut akan bermanfaat bagi perpolitikan ke depan.

"Tidak perlu lah siapa yang ngundang, siapa yang ngundang, nggak perlu, yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara, saya kira yang paling penting itu," tandas Jokowi.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Fisip Unpad Prof Muradi menangkap sinyal saling membutuhkan terkait pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi.

Menurut Muradi, pertemuan tersebut bukan hanya sinyal keinginan NasDem merapat ke pasangan Prabowo-Gibran, tapi juga untuk kepentingan Prabowo-Gibran.

Seperti diketahui, Gibran merupakan putra Presiden Jokowi. Meski tak secara langsung menyatakan dukungan, Jokowi kerap memberikan sinyal dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran.

Real Count KPU 70 Persen, Prabowo-Gibran Raih 58,32% Suara

"Saya menangkapnya kedua-duanya saling membutuhkan, teman-teman di Prabowo-Gibran merasa butuh legitimasi kekuatan," kata Muradi kepada fakta.com, Senin (19/2/2024).

Muradi bahkan mengatakan, bukan hanya NasDem yang diajak bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran, tapi juga PKS dan PKB.

"Jadi bukan cuma NasDem yang diajak, PKS dan juga PKB. Dugaan saya tiga-tiganya ikut Anies ditinggal sendiri," kata Muradi.

Sementara di kubu pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Muradi menyebut Partai Perindo dan PPP akan merapat ke kubu Prabowo-Gibran.

"Kalau di 03, Perindo sama PPP sudah pasti ke sana. Tinggal PDIP, harapan saya tetap harus ada yang oposisi, jangan semuanya ke sana," kata Muradi.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//