Ramai di Media Sosial, Apa Itu Gerakan Salam 4 Jari?

FAKTA.COM, Jakarta - Media sosial X dan Instagram diramaikan dengan munculnya gerakan Salam 4 Jari jelang Pemilu 2024. Gerakan ini pertama kali digaungkan oleh Partai Hijau.

Selain itu, gerakan ini disebut sebagai ajakan untuk memilih selain pasangan capres dan cawapres nomor Prabowo-Gibran.

Dalam cuitan di akun X @partai_hijau mengajak para netizen untuk melawan narasi Pilpres 2024 berjalan satu putaran. Belakangan, pernyataan itu acap kali diserukan oleh paslon yang memiliki nomor urut 2 tersebut.

Partai Hijau mengajak para netizen untuk memilih paslon yang masih rayak dipilih. Tak hanya itu, ragam aspirasi yang ingin disampaikan agar disampaikan kepada mereka yang mengindahkan demokrasi.

"Lawan pilpres satu putaran! Serukan solidaritas pada paslon yang masih layak dipilih, dan aspirasikan tuntutan kita kepada paslon yang mengindahkan demokrasi," tulis Partai Hijau, dikutip Selasa (30/1/2024).

Di cuitan yang sama, terdapat tautan twibbbon. Adapun twibbbon tersebut bergambar empat jari berwarna hitam dengan latar belakang krem serta tagar #BukanPrabowoGibran.

"Pasang twibbon ini twb.nz/bukanprabowogi…

di profilmu, dan serukan dukungan Salam 4 Jari!," ungkapnya.

4 Alasan Salam 4 Jari

Partai Hijau menjabarkan empat alasan mengapa Salam 4 Jari bisa menyeruak. Pertama, pihaknya yakin Prabowo-Gibran tidak layak dipilih dan harus dihindari.

Kedua, mereka yakin untuk mengalahkan paslon nomor 2 diperlukan solidaritas rakyat. Ketiga, semakin besarnya potensi untuk memaksakan kemenangan satu putaran bagi paslon nomor dua

"Kita sadar banyaknya invisible hands yang tak menghendaki terbentuknya koalisi paslon nomor satu dan nomor tiga pada putaran kedua," bunyi empat poin tersebut.

Apa Makna Gerakan Salam 4 Jari?

Dalam unggahan di foto selanjutnya, turut dijelaskan makna empat jari dalam gerakan ini. Gambar 4 jari adalah simbol menghendaki koalisi paslon nomor 1 dan paslon 3 melalui tangan tangan rakyat, bukan elit.

Kemudian, simbol gerakan 4 jari merupakan representasi dari sila ke-4 Pancasila yang berbunyi, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan." Artinya adalah dari, oleh & untuk rakyat (demokrasi) melalui musyawarah-mufakat.

Ketiga, gerakan ini isyarat internasional untuk tanda bahaya dan/atau meminta pertolongan. Terakhir, simbol tersebut merupakan simbol putus asa kekuatan politik baru (ke-4) yang lebih progresif melawan oligarki dan dinasti politik.